Serial Bisnis no 1, Kendala yang Dibuat Sendiri

Serial Bisnis no 1, Kendala yang Dibuat Sendiri
1. Awalnya saya mau menyampaikan sharing secara sistematika klasik seperti orang membaca buku. Mulai dari halaman awal, pertengahan sampai kemudian pada akhir buku. Tapi krn ini bukan kajian akademik dan tujuannya juga hanya utk mengajak orang mulai melakukan bisnis, maka saya akan posting secara terbalik yakni dimulai dari akhir. Sekaligus juga agar dapat mempercepat jawaban atas keinginantahuan teman2, sebenarnya si emir ini mau nawarin apa.
Di samping ingin mendapat penghasilan tambahan, saya percaya bahwa teman2 pemula tertarik gabung di grup ini krn ada mengalami hal2 yg saya sebut saat posting ide ini di fb. Saya katakan ada yg  mau bisnis tapi tdk tahu mau bisnis apa atau tidak punya modal atau takut rugi atau tidak punya waktu atau tidak bakat bisnis dll.
Nah, dari yg saya lakukan sendiri, ternyata bisnis itu bisa dilakukan tanpa modal sehingga tidak perlu takut rugi (mau rugi dari mana, kan gak pakai modal). Adapun bagi karyawan yg mengaku tdk punya waktu, hal2 yg sdh saya lakukan ini tdk memerlukan waktu khusus krn dapat dikerjakan kapanpun. Walau nanti kalau ada transaksi agak terpaksa juga nyuri2 waktu sedikit. Masalahnya kita mau saja malam hari atau sabtu minggu, tapi customer kita maunya jam kerja. Ya gimana lagi, terpaksalah nyuri2 waktu jam kerja sedikit. Bgmn bagi yg mengaku tidak punya bakat bisnis atau malas bertemu orang. Tidak masalah juga krn saya juga tidak berbakat bisnis. Saya tergolong orang yang agak kaku, tdk fleksible dan tidak bisa seperti orang2 gaul lainnya yg dg mudahnya menarik perhatian orang dan disenangi orang. Untungnya bisnis yg saya lakukan ini tdk begitu menuntut untuk bertemu banyak orang. Percaya atau tidak, mungkin 75% lebih dari semua customer saya adalah orang yg tidak saya kenal sampai saat ini. Artinya saya belum pernah bertatap muka langsung dengan mereka, apalagi berjabat tangan. Komunikasi kami hanya via telepon, wa, sms dan email saja.
Nah, dari cuap2 di atas teman2 pasti sudah menduga ini arahnya ke mana. Ya, benar, saya memanfaatkan teknologi, tepatnya teknologi internet. Internet memberi kita peluang yang tidak terbatas. Internet mengatasi semua kendala yg saya sebut di atas, mulai dari ide, produk, modal, waktu, bakat dan apa saja. Semua kendala itu kadang sebenarnya bukan kendala, tapi sering kita sendiri yg membuat2 sehingga menjadi excuse – faktor pemaaf- , sehingga kitapun memaafkan diri sendiri. Dalam hati kita menggumam, ya tidak mungkinlah saya jadi seperti si a, saya kan gak punya modal. Saya tdk mungkin seperti si b, dia orangnya gaul. Saya tdk bisa jadi si c yg sdh ada bakat bisnis dari orang tuanya.
Daftar excuse ini bisa diperpanjang sampai tidak terhingga. Akhirnya kita memaklumi diri kita. Karena maklum, akhirnya tidak pernah memulai. Karena tdk pernah memulai, ya pasti tdk pernah berhasil. Tapi hati kecil masih terus bermimpi. Ingin punya usaha, ingin menambah pendapatan, ingin menyenangkan keluarga. Akhirnya situasi ini jadi lingkaran setan yg tidak putus2.

Artikel Terkait