Menimbang sandi
Oleh emir sadikin
Pertama kali mengetahui saat sehari sebelum deklarasi resmi bahwa cawapres pilihan prabowo adalah sandi, komentar spontan saya yg terucap adalah prabowo bunuh diri. Betapa tidak, saat itu sedang terjadi surprise yg menyamai ledakan bom yakni meroketnya nama uas sebagai cawapres. Benar2 menyamai ledakan bom karena istana terguncang sedemikian hebat sehingga bahkan memunculkan nama maruf amin.
Kebanyakan orang yakin bahwa pilpres sudah usai jika uas jadi cawapresnya prabowo. Tapi alih2 mengejar dan memperjuangkan momentum tersebut, prabowo malah memunculkan nama sandi. Nama yang tdk pernah disebut2 sebelumnya. Apalagi jika mengingat bahwa sandi dari gerindra juga. Apa tdk bunuh diri namanya mengajukan paslon separtai saat rekan koalisi saja masih sangat cair dan mudah berubah.
Tapi respon spontan saya dengan cepat berbalik arah hanya dalam hitungan sehari setelah pendaftaran calon. Dalam masa sependek itu lini masa medsos langsung dipenuhi dg berbagai meme dan foto2 sandi. Nah, foto2 sandi dan sambutan netizeb itulah yg dengan cepat membalik respon spontan saya.
Foto2 sandi yg sedang main basket, berlari dan berenang itu sungguh akan membuat siapapun ibu2 akan klepek2. Betapa tidak, wajahnya begitu tampan, tubuhnya begitu atletis, dan auranya memancarkan smart. Belum lagi foto keluarga yg menampilkan aura kesolehan. Wanita mana yg tdk akan klepek2 melihatnya.
Yang kedua adalah aura milenial yg meliputi semua foto2 itu. Aura yang sangat gue banget bagi anak2 milenial. Karena aura yang dipancarkan adalah muda, keren, sportif, smart, gaul dan berbagai karakter milenial lainnya.
Salah satu sifat pemilih dalam pemilu adalah mencari antitesis. Jkw muncul sebagai pengganti sby karena antitesis dari sby. Sby yg jaim, ganteng, smart dan tertata rapi dilawan dengan antitesis sederhana, ndeso, lugu dan apa adanya oleh jokowi. Dan masyarakat yg mulai muak dg gaya jaimpun terpikat dg kesan sederhana dan ndeso ini. Bahkan antitesis ini benar2 dimanfaatkan oleh tim media jkw dg tag line jokowi adalah kita. Masih ingat dg gambar jokowi yg bajunya dilabeli harga 100.000, celana 150.000 dan sepatu 75.000?
Kemudian adalah bantuan media dalam mengorbitkan jkw. Tidak ada hari tanpa berita jokowi. Bahkan saya ingat sekali, jokowi kebelet ingin pipis saja saat di mobil masuk ke dalam pemberitaan sebuah koran.
Nah, saya melihat fenomena antitesis ini akan berulang oleh sandi. Masyarakat yg mulai tdk nyaman punya presiden ndeso, yg kadang memalukan bangsa di forum internasional dg ungkapan i want to test my minister krn tidak mampu menjawab pertanyaan wartawan asing, mulai merindukan sosok yg bisa membanggakan di forum internasional.
Netizen sdh memulainya di medsos. Saya melihat bahwa ini akan jadi bola salju. Media main stream akan mengikuti krn sandi ada news maker. Sama seperti jokowi kebelet mau pipis, nanti sandi yang sedang memasang tali sepatu ketsnya pun akan masuk berita koran.
Sandi tidak hanya jadi emak2 darling dan milenial darling, tapi juga akan jadi media darling. Dan sejarah membuktikan, barang siapa yg sdh menjadi media darling, maka dia akan memenangkan kontestansi pilpres.
Saya melihat bahwa sandi akan membawa air bah suara utk prabowo dari golongan emak2, golongan milenial dan golongan menengah atas. Dengan air bah suara ini, saya berani meramalkan prabowo sandi akan menang di angka 60an persen.
Cikarang 11.08.18, satu hari setelah pendaftaran kpu.