Walau jadual pesawat adalan 23.50, tp saya menyarankan agar kita sdh kumpul di bandara jam 19.00. Saya berangkat dari rumah dg perkiraan bisa sampai jam 19.00. Tp ternyata tol cikampek macet total. Jadi kelihatannya tdk akan keburu sampai jam 19. Tp krn sdh prepare waktu yg lapang maka saya tetap tenang walau akan telat. Akan lain ceritanya kalau alokasi waktu pas2an. Macet di tol pastilah akan membuat kita stress.
Saya sdh berkali2 terbantu sekali dg prepare waktu yg lapang ini. Pertama waktu kantor mengadakan traveling ke langkawi malaysia. Setelah sampai di terminal 3, ternyata lokasi keberangkatan dipindah ke terminal 2. Utk pindah terminal harus menunggu shuttle bus. Untung saja waktunya masih lapang sehingga masih bisa cek in tepat waktu.
Pengalaman kedua saat membawa anak2 sdit plus cordova ke singapura dan malaysia. Kejadiannya persis sama dg yg pertama yakni pindah terminal. Dan lagi2 saya terbantu dg prepare waktu yg lapang.
Pengalaman ketiga malah di tokyo sendiri. Saat itu kami sekeluarga mau balik pulang ke indonesia. Dari nippori kami naik kereta ke narita. Tapi sungguh tdk diduga, saya salah naik kereta. Saya malah naik kereta lokal yg berhenti di setiap stasiun. Jika dihitung2, perjalanan nippori narita yg bisa ditempuh 70 menit akan menjadi 2 jam lebih dan sdh pasti kami ketinggalan pesawat. Untung saja saya sadar di tengah jalan telah naik kereta yg salah. Kami langsung turun di stasiun penghubung berikutnya dan pindah kereta. Jika setting waktu saya saat itu setting normal saja maka sudah pasti kami akan ketinggalan pesawat.
Kita ada 15 orang. Di tempat ramai seperti stasiun, apalagi saat akan naik dan turun kereta, maka kemungkinan rombongan terpisah akan sangat besar.
Akan sangat repot dan sulit kalau tugas menghitung kelengkapan anggota yg 15 orang dilakukan oleh saya sendiri.
Oleh karena itu saya sudah menunjuk 3 kepala suku yg bertanggung jawab terhadap anggota sukunya. Nanti saya hanya mengabsen 3 ketua suku saja. Jika ketua suku jawab siap, artinya semua anggota sukunya lengkap semua dan terkontrol.
Sepanjang perjalanan anggota suku saya minta agar jangan merapat ke saya, tapi selalu merapat ke kepala sukunya.
Kepala suku jg harus selalu memastikan anggotanya ada di sekitarnya dan selalu terlihat mata, terutama saat memastikan semua sdh naik kereta dan semua sdh turun kereta.
Kepala suku agar mengingatkan rakyatnya nama stasiun tujuan dan berapa stasiun yg akan dilewati sampai di tujuan. Saat stasiun terakhir sebelum stasiun tujuan, kepala suku sdh memerintahkan rakyatnya agar siap2 dan mulai merapat ke pintu keluar. Hal ini utk menghindarkan adanya anggota yg tertinggal.
Masa berhenti kereta di setiap stasiun tidaklah lama. Jika penumpang padat, maka kita yg 15 orang tidak harus keluar dari pintu yg sama krn takutnya tdk keburu turun. Utk kepala suku agar mengarahkan rakyatnya ke pintu lain yg lebih lega.
Untuk itu juga maka kepala suku harus tahu pasti nama stasiun tujuan dan nama stasiu terakhir sebelum stasiun tujuan.
Di bandara narita ada map tokyo dan map metro dan kereta. Tlg setiap kepala suku mengambil map tsb sebagai pegangan selama perjalanan.
Map metro dan kereta sangat membantu kita dalam mengenali stasiun2 apa saja yg kita lewati sepanjang perjalanan.
Kali ini tentang perjalanan dari narita ke lokasi apartemen di higashi jujo. Action pertama adalah membeli tiket. Saya sdh planning utk beli tiket suica dan metro 3 days pass. Tapi ternyata ada lagi yg namanya tiket pasmo. Kata petugasnya fungsinya sama, tp tiket suica dikenakan deduction 220 yen saat refund nanti. Jadi dia menyarankan ambil tiket pasmo saja krn tdk ada potongan. Ok, saya beli pasmo kata saya. Tp ternyata tdk bisa beli di counter melainkan harus di mesin tiket.
Dulu saya familiar dg suica dan sebaliknya tdk kenal pasmo. Tp penghematan potongan 220 yen membuat saya tergoda beli di mesin tiket walau sebenarnya saya lebih suka beli di counter saja krn takut salah kalau di mesin.
Singkat cerita saya ke mesin tiket. Ada pilihan menu bhs inggris. Tiket yg akan dibeli 15 buah. Saya pilih tombol beli banyak, lalu ikuti instruksi selanjutnya. Ternyata tiket hanya keluar satu. Coba lagi. Keluar satu lagi. Walah, berapa lama saya harus menghadapi mesin ini kalau keluarnya satu2. Tp bgmnpun jg saya mencari menu pembelian banyak, tetap saja keluarnya satu2. Bisa dibayangkan berapa lama waktu yg dibutuhkan utk membeli 15 kartu. Dan benar saja, saat tiket baru dapat 5 dan saya menoleh ke belakang, keringat dingin langsung keluar. Ada antrian panjang sekali di belakang saya menunggu. Wadduh, bgmn ini. Kartu baru dapat 5, masih kurang 10 lagi. Proses 5 kartu saja sdh membuat antrian sepanjang itu, bgmn lagi jika masih perlu 10 kartu lagi. Tp saya pikir sudah kepalang tanggung, jika saya berhenti tentu harus antri lagi. Padahal teman2 sdh menunggu lama di lantai atas. Jadilah dg muka badak saya lanjutkan beli tiket pasmo satu demi satu sampai cukup 15. Setelah dapat 15 saya keluar dgn meninggalkan antrian sepajang ular naga di belakang saya.