Berita backpacker jepang 2, 19-25 feb 2019
Saya biasanya hanya membawa perlengkapan sangat minimalis dalam setiap traveling. Beda dg istri saya yg lebih telaten dalam mempersiapkan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan. Oleh karena itu dia selalu menyiapkan obat2an seperti minyak kayu putih dan perlengkapan pakaian seperti topi, payung, syal leher, pashmina dan sarung tangan.
Saya sendiri menganggap ribet membawa remeh temeh seperti itu. Tapi ternyata kemudian itu memang sangat dibutuhkan saat menghadapi musim gugur. Suhunya benar2 dingin, apalagi di eropa bagian utara. Akhirnya malah saya yg pakai syalnya dan kadang gantian pakai sarung tangan jika tangan harus di luar saku jaket krn memegang barang. Tidak tahan jika tangan telanjang kontak langsung dg udara luar. Benar2 dingin. Belum lagi jika hujan turun tiba2. Barulah terasa sekali manfaat topi dan payung.
Padahal itu baru musim gugur, belum masuk musim dingin. Jadi apalagi saat musim dingin. Keberangkatan kita dalam backpacker jepang 2 ini jatuh pada akhir musim dingin. Walau sdh di akhir musim dingin, tentu saja suhunya masih tetap lebih rendah dibanding musim gugur. Jadi saya menyarankan teman2 agar membawa syal dan pashmina. Jaket tentu saja sangat wajib dan harus. Payung juga wajib dibawa krn hujan bisa turun tiba2. Supaya tdk ribet saya hanya membawa payung lipat kecil yg ukurannya hanya 20cm setelah dilipat sehingga bisa masuk ke dalam tas sandang kecil. Sarung tangan sebaiknya jg dibawa. Kalau tidak bawa masih bisa diatasi dg memasukkan tangan ke dalam kantong jaket saja. Minyak kayu putih mungkin sebaiknya juga dibawa utk menghangatkan badan saat habis mandi atau mau tidur 😀