Backpacker turki, 17 april – 02 mei 2019
9. Masalah pertama go show langsung muncul begitu saya sampai di loket bus metro. Bus berangkat jam 21.15 dan pas sekali hanya ada tersisa dua tempat duduk. Saya minta di depan katanya sdh full, hanya sisa no 39 dan 40. Saya tanya di mana tempatnya. Ternyata di pojok paling belakang sebelah kanan. Wadduh, bagaimana ini. Soalnya saya kuatir akan mengalami mabok kendaraan, apalagi ini duduk di kursi paling belakang.
Sebenarnya track record saya utk naik bus jarak jauh cukup baik dalam arti tidak mabok perjalanan. Yg cukup jauh adalah bus berlin-amsterdam di mana saya sangat segar dan malah sangat menikmati perjalanan. Walau demikian tetap ada kekuatiran juga krn jakarta-bandung saja saya pernah mengalami pusing di bus.
Saya lalu minta waktu ke dia agar saya bisa cek dulu ke perusahaan bus yg lain. Hasilnya sama saja. Ada keberangkatan jam 20.30 tapi seat juga hanya tersisa dua saja. Dia bisa ngasih saya di tengah, tapi susunan kursinya dua dua. Beda dg bus metro yg susunan kursinya per baris adalah satu dua.
Dalam hati saya menyesal juga. Kenapa masih nekat go show. Kemudian menyesal kenapa tdk memilih kereta saja. Yg terbayang adalah penderitaan duduk di pojok kanan belakang bus selama 12 jam. Kekuatiran akan mabok kendaraan sepanjang jalan. Tapi sdh tdk ada pilihan lain. The show must go on. Jadi sayapun mendatangi loket penjualan tiket bus metro kembali, membayar 260 lira utk dua tiket.
Masih banyak waktu yg tersedia sampai saat keberangkatan jam 21.15. Kami makan dulu di food court stasiun. Alhamdulillah ada nasi dan kejutannya juga ada terong balado walau saya tahu itu bukan terong balado. Mana kenal orang turki dg terong balado. Tapi paling tdk penampilannya memang seperti terong balado. Rasanya juga lumayan karena memang itu terong.
Selesai makan kami sholat maghrib dan isya dijamak qoshor di masjid dekat stasiun. Tidak lama selesai sholat waktu sdh menunjukkan 20.45 dan kami langsung ke peron 43 tempat bus menunggu. Dan apakah yg terjadi setelah saya naik bus? Ternyata busnya nyaman sekali. Seatnya lapang dan nyaman karena tiap baris hanya terdiri dari 3 kursi dg susunan 1-2. Bahkan di sandaran kursi ada tvnya juga seperti di pesawat jarak jauh berbadan lebar. Saya yg tadinya stres akan berjuang melawan mabok langsung berubah jadi anteng.
Tepat jam 21.15 bus berangkat. Dan benar saja, bus ini nyaman sekali. Kecepatan bus stabil, jalan rayanya rata, tidak ada tanjakan naik dan turun dan tidak ada belokan2 tajam. Kursi bus empuk dan lapang. Sandaran kursi sangat nyaman. Saya malah bisa tidur dg enaknya.
Saya terbangun sekitar jam 24 karena ada yg menghidangkan minuman dan snack. Olala, ternyata bus ini ada pramugaranya juga seperti di pesawat. Orangnya ganteng, rapih dan pakai dasi. Dia mendorong troli di koridor bus dan menawarkan minuman. Boleh pilih juice aneka rasa atau cola. Saya lalu memilih orange juice saja.
Pokoknya saya bisa tidur sepanjang perjalanan. Paling hanya bangun saat bus mampir di tempat istirahat utk memberi kesempatan penumpang utk ke toilet. Setelah itu saya tidur lagi sampai menjelang subuh. Alhamdulillah, go show yg tadinya bermasalah bisa berakhir dg happy ending. Seluruh ketakutan dan kekuatiran saya tdk terjadi sama sekali.
Saat masuk waktu subuh saya berjalan ke depan menanyakan ke sopir apakah bus akan berhenti utk sholat subuh. Tapi di tdk bisa bahasa inggris rupanya krn dia menjawab dalam bahasa turki. Kelihatannya bus tdk akan berhenti utk sholat subuh. Apa boleh buat, sayapun terpaksa sholat subuh di bus dg tayamum saja.