Backpacker turki, 17 april – 02 mei 2019
19. Jam 11 kami turun dari ketinggian lokasi amphitheater menuju gerbang keluar di mana pihak travel akan menjemput kami. Kamipun naik mobil sedan yg menjemput kami, mampir sebentar di kantor mereka utk mengambil koper dan langsung menuju stasiun kereta.
Awalnya saya kira stasiun kereta tdk jauh dari pamukkale ini sehingga saya agak heran juga kok tidak sampai2 juga di stasiun. Ketika akhirnya sampai juga hampir satu jam kemudian ternyata kami sudah sampai di kota denizli. Ternyata stasiun kereta utk ke selcuk itu adanya di kota denizli ini, bukan pamukkale.
Sebenarnya sejak masih di cappadocia saya sdh diskusi dg istri, apakah mungkin mengunjungi hierapolis di pamukkale dan ephesus di selcuk tanpa menginap di salah satunya. Masalahnya cappadocia – pamukkale saja sdh 8 jam, lalu pamukkale – selcuk 3 jam. Belum waktu utk keliling2 di hierapolis dan ephesus. Tapi waktu itu kami putuskan utk dicoba saja. Paling buruk kami menginap di pamukkale dan setelah itu baru ke selcuk.
Seperti cerita saya di no 18, nyaris saja kami harus menginap di pamukkale jika kami mengikuti saran biro tur utk mengambil paket hierapolis krn makan waktu sehari sampai sore. Untung saja saat itu kami memutuskan jalan sendiri dan lebih untung lagi pihak biro tour mau mengembalikan uang paket 200 lira yg sdh telanjur kami bayarkan. Dan memang terbukti, dg jalan sendiri cukup 4 jam saja mengeksplor hierapolis sehingga bisa selesai jam 11.
Kereta berangkat jam 14 dan diperkirakan sampai di selcuk jam 17. Jadi masih agak gambling juga, apakah masih keburu ke ephesus. Jangan2 malah sudah tutup. Kalau ini yg terjadi tentu saja kami jadi terpaksa menginap di selcuk yg tadinya kami ingin langsung balik ke istanbul tanpa menginap.
Singkat cerita kami turun di stasiun selcuk jam 17. Dan alhamdulillah saya kembali dapat nasib baik setelah sebelumnya juga berkali2 mengalami nasib baik dalam setiap perjalanan backpacker. Ternyata lokasi ephesus sangat dekat dg stasiun kereta. Situs itu jg masih buka. Waktu yg tersedia juga masih lapang krn di musim semi ini durasi siang cukup panjang krn matahari baru terbenam jam 20.
Langkah pertama yg saya lakukan setelah turun dari stasiun adalah memastikan tiket bus ke istanbul. Kami akan naik bus malam ke istanbul sehingga tdk perlu menginap di ephesus sini. Seperti yg sudah saya singgung dalam tulisan sebelumnya, bepergian dg bus malam adalah salah satu kiat menghemat pengeluaran backpacker. Kita seolah2 menginap di bus sehingga tdk keluar uang untuk bayar penginapan. Itulah makanya kenapa saya membahas panjang lebar diskusi kami tentang menginap atau tidak di pamukkale atau selcuk adalah krn menghemat biaya penginapan.
Dengan naik bus malam selcuk – istanbul maka total kami dapat menghemat penginapan selama tiga malam selama di turki ini. Tiga malam kami menginap di bus malam adalah perjalanan istanbul – cappadocia, cappadocia – pamukkale dan selcuk – istanbul. Tiga malam dari total 15 malam di turki adalah 20% dari cost penginapan. Menurut saya ini adalah angka penghematan yg cukup sifnifikan.
Setelah memastikan tiket bus malam ke istanbul maka kamipun mulai menjelajah ephesus. Situs ephesus ini hampir sama dg hierapolis. Ini adalah reruntuhan kota romawi timur juga. Ada arena amphitheater juga dan kuil2 romawi dg tiang2 tinggi yg khas romawi. Areanya berada di kaki bukit seolah2 bukit itu adalah benteng yg melindungi kota dari arah belakang. Areanya juga tdk seluas hierapolis krn hanya berupa jalan utama satu arah saja yg membelah kota dari timur laut ke barat daya. Lalu berbagai reruntuhan bangunan romawi kuno ada di sebelah kiri dan kanan kita.
Seperti para turis lainnya, kamipun masuk dari pintu atas, menyusuri ephesus dan keluar di pintu bawah. Berbagai reruntuhan bangunan kuno yg sangat khas romawi banget yg kami lewati adalah theater gymnasium, efes theater, city of ephesus, untere agora, celsus library ephesus, octagon ephesus, terrace houses of ephesus, hercules gate dan beberapa bangunan lain lagi.
Durasi waktu selama dua jam sudah lebih dari cukup utk mengeksplor ephesus. Jam 19an kami sudah keluar dari komplek ephesus sementara matahari masih bersinar di ufuk barat. Keberangkatan bus masih jam 23 sehingga kami masih punya banyak waktu. Jadi setelah sholat jamak qoshor ta’khir zuhur dan ashar maka kamipun duduk santai di bangku plaza south entrance of ephesus. Kami hanya duduk sembari melihat orang yg lalu lalang dan melihat aktivitas penjaga toko souvenir yg berjejer sepanjang plaza south entrance of ephesus ini.
Kami bergerak lagi menjelang matahari terbenam dan jam 20 kami sampai di kantor bus malam. Meski udara sejuk mendekati dingin di awal musim semi ini namun badan kami cukup gerah juga krn sdh dua hari tidak mandi. Mandi terakhir masih di cappadocia sementara di pamukkale kami tdk bisa mandi.
Saya berharap ada shower atau kamar mandi umum di terminal bus ini sehingga kami dapat menyegarkan diri dg mandi dan ganti pakaian. Ternyata tidak ada shower di sini namun petugas bus malam bilang ada tempat utk mandi tdk jauh dari sini. Lalu dia mengajak kami utk mengikutinya melangkah keluar terminal. Kami mengikutinya sambil bertanya2 dalam hati, kira2 seperti apa tempat mandi itu.
Setelah berjalan kaki beberapa menit kamipun sampai di sebuah hotel kelas melati. Oh ternyata maksud dia adalah menumpang mandi di hotel. Dia hanya mengantar saja. Adapun soal biaya dia menyuruh langsung tanya ke resepsionis.
Kata resepsionis biayanya 60 lira dan kami diberi kunci kamar. Oh ternyata kami dihitung sebagai tamu hotel jam2an. Karena cukup mahal juga maka saya menanyakan bahwa kami hanya mau menumpang mandi saja dan tidak butuh kamar. Tapi katanya tdk bisa. Sementara rasanya badan ini sdh tidak nyaman banget tidak mandi dua hari dan tidak ganti pakaian juga sama sekali. Apalagi jika ditambah jadi tiga hari sampai di istanbul. Jadi akhirnya terpaksalah kami ambil juga kamar jam2an itu daripada tdk bisa mandi sama sekali.