Akhirnya Saya ke Mandeh Juga
Catatan Perjalanan Bukan Backpacker ke Sumatera Barat.
1. Istri saya sudah lama mengajak untuk main ke Sumbar. Dia ingin sekali melihat Mandeh, Harau dan Kelok Sembilan. Padahal dia sudah tidak asing lagi dengan Sumbar. Saat SMA dia pernah ke sana. Setelah menikah juga sudah beberapa kali ke Sumbar.
Dia sudah mengunjungi hampir semua destinasi mainstream maupun non stream. Sebut saja Maninjau, Singkarak, Danau Di Ateh dan Danau Di Bawah, Harau, Ngarai Sianok dan Istano Pagaruyung. Hampir semua kota juga sudah dikunjungi seperti Padang, Payakumbuh, Bukittinggi, Padang Panjang, Pariaman, Solok, Batusangkar, Sawahlunto dan Painan. Tentu sekalian melihat nagari dan objek menarik lainnya di sekitar kota2 tersebut seperti nagari Kapau dan Kamang di Bukittinggi, Puncak Lawang dan Kelok 44 di Maninjau, Jembatan Aka dan pantai Carocok di Painan, Pantai Air Manis dan Bungus di Padang, kawasan seribu rumah gadang di Solok Selatan dan desa terindah di dunia yakni Desa Pariangan di Tanah Datar.
Jadi kalau bicara Sumbar maka dia sudah tahu semuanya. Karena itu saya tidak terlalu antusias saat dia selalu mengajak ke Padang. Namun dia masih juga terus membujuk dan sekarang menambahkan alasan lain yakni wisata kuliner. Walupun demikian saya masih juga agak malas2an sampai kemudian ada momentum yang membuat saya jadi mengiyakan yakni karena ada janji bertemu dengan uni Prof Marlina. Rencananya kami akan diskusi tentang teknologi stem cell dan secretom dalam aplikasinya utk peremajaan kulit wajah.
Selain momentum di atas ada lagi faktor lain yg menunjang yakni mengunjungi Keju Lasi. Ini menarik minat saya karena ini adalah sesuatu yg unik. Selama ini saya mengasosiasikan pembuatan keju hanya cocok di negara2 sub tropis seperti Eropa. Saya tdk tahu bahwa ternyata keju juga dapat dibuat di daerah tropis. Karena itu saya melihat ini sebagai sesuatu yg unik dan menarik utk dikunjungi. Apalagi Keju Lasi ini sering dibahas dalam grup WA Minang Bandung yakni alumni Minang yg kuliah di Bandung. Founder Keju Lasi ini member MB juga karena dia adalah alumni Teknik Mesin ITB angkatan 2001.
Dengan demikian maka cukup alasanlah bagi saya untuk pulang ke Padang. Beda dengan istri yg alasan kuatnya adalah mengunjungi Harau, Kelok Sembilan dan Mandeh, saya malah tdk ada keinginan sama sekali ke sana. Saya sudah pernah ke Harau dan rasanya itu sudah cukup. Apalagi saya pernah bersekolah di Payakumbuh saat kelas 2 SD.
Adapun Kelok Sembilan di mata saya hanyalah sebuah rekayasa konstruksi sipil jalan layang sehingga bukanlah destinasi wisata. Sedangkan Mandeh juga tdk menarik bagi saya krn saya pernah tinggal di Painan saat kelas 6 SD dan 1 SMP. Saat itu berenang di pantai Carocok adalah keseharian yg biasa saja bagi saya. Jadi Mandeh di mata saya juga biasa2 saja krn daerah itu dekat dengan Painan.
Bersambung