15. Tiket Tageskarte

Backpacker italy, swiss dan balkan

15. Tageskarte

Kami sampai di ehrendingan sekitar jam 18an. Saya sudah tidak ingat lagi wajah ni son krn terakhir bertemu dulu saat saya masih kanak2 umur 7 atau 8 tahun. Andaipun berpapasan di jalan maka saya tdk akan kenal sama sekali.

Ni son seorang vegetarian, tapi khusus utk kami dia memasakkan opor ayam dan terong balado. Bicara terong balado saya jadi ingat lagi saat diundang ke rumah teh nia dan uda arya gunawan di wina 4 tahun yl. Saat itu saya makan lahap sekali terong baladonya setelah beberap hari hanya ketemu kebab saja. Ternyata sejarah berulang. Kali ini saya kembali makan dg lahap terong baladonya. Skrg bukan krn kebab tapi karena sdh seminggu hanya makan rendang dan indomi saja tanpa sayur. Jadi maka sayur terong balado benar2 sesuatu banget.

Selesai makan malam kami langsung diskusi mengenai rencana hari2 berikutnya. Kepastian pertama didapat utk hari jumat krn hari itu herr ruedy akan ke lucerne. Jadi ni son akan mengajak kami ke engelberg dan titlis setelah mendrop suaminya di lucerne . Kepastian kedua adalah hari kamis. Ni son mengajar sehari penuh, jadi kami akan memanfaatkan waktu sehari penuh juga utk pergi sendirian utk ke arosa dan saint moritz. Kepastian hari rabu juga dengan cepat diputuskan. Kami akan menjajal jalur bernina express dari chur ke brig. Ni son merekomendasikannya karena pemandangannya di jalur ini sangat luar biasa bagusnya. Setelah itu lanjut ke keputusan utk hari selasa atau besok. Ni son akan mengajak kami ke rheinfall dan stein am rhein.

Utk traveling ni son menyarankan agar kami membeli tageskarte saja yang berlaku sampai jam 24 pada tanggal tersebut utk semua moda transportasi mulai dari kereta, bus, trem, subway sampai kapal penyeberangan. Harganya 50 chf. Tapi ni son dapat yg lebih murah dg membeli di kantor kelurahan seharga 45 chf. Katanya itu kontribusi kantor kelurahan untuk melayani warga mendapatkan transportasi publik yg lebih murah. Membeli tiket tageskarte jauh lebih murah dibanding beli ketengan satu per satu sesuai stasiun tujuan.

Tiket tageskarte dipesan via on line malam itu juga namun baru diambil dan dibayar besok di kantor kelurahan. Pagi2 jam 9 kami jalan kaki ke kantor kelurahan yg tidak terlalu jauh dari rumah utk membayar dan mengambil tageskarte. Setelah itu kami lanjut dg mobil yg dikemudikan ni son sendiri ke rheinfall dan stein am rhein. Lama perjalanan sekitar 1 jam.

Saya tidak bercerita tentang rheinfall karena itu hanyalah air terjun seperti juga air terjun yg lain. Adapun stein am rhein adalah lokasi rumah2 tua dan antik swiss. Walaupun rumah2 tua itu menarik perhatian saya namun saya lebih tertarik untuk menceritakan sungai rhein yg melintas di sana.

Betapa tidak, masa ada air sungai yg jernihnya sama dengan air kolam renang. Kita bisa melihat dasar kolam renang karena jernihnya air di kolam renang. Nah begitu jugalah dg air sungai rhein ini. Kita juga bisa melihat dasar sungai karena begitu jernihnya air sungai.

Sore hari sampai malamnya kami ke baden. Di sebuah pinggir jalan ni son ngasih tahu ada kurbis zu verkaufen atau labu utk dijual. Bermacam labu berbagai ukuran, bentuk dan warna dipajang di pinggir jalan. Labu itu adalah milik petani yg akan dijual. Tapi yg sangat unik adalah bahwa labu2 itu tdk ada yg menjaga. Di setiap labu sudah ditempelkan harganya. Siapa saja yg mau membeli silahkan ambil labunya dan masukkan uang pembayaran ke kotak yg tersedia.

Sebenarnya berjualan tanpa penjaga ini ada juga di negara kita dg nama kantin kejujuran. Orang tinggal ambil makanan sendiri dan masukkan uangnya ke kotak yg tersedia. Saya tdk tahu apakah kantin kejujuran ini masih ada atau tidak krn saya sempat dengar ada kantin kejujuran yg akhirnya tutup.

 

 

 

 

Artikel Terkait