Backpacker italy, swiss dan balkan
23. Hari terakhir di beograd dimanfaatkan untuk mengunjungi republik square, knez mihailova walk dan belgrade fortress. Kebetulan semuanya tdk jauh dari apartemen sehingga dapat dijangkau dg jalan kaki. Lebih beruntung lagi semua destinasi itu berada di satu jalur saja.
Republik square adalah landmark kota beograd berupa lapangan tidak terlalu luas dan ada patung penunggang kuda di tengahnya. Lokasi ini sekaligus adalah awal dari knez mihailova walk berupa jalan lebar yg kiri kanannya pertokoan. Karena kendaraan tdk bisa lewat maka mungkin lebih tepat disebut pedestrian yg sangat lebar. Pedestrian ini membentang sampai sekitar 1 km di mana ujung satunya lagi adalah belgrade fortress.
Kami menemukan toko vegan di sini yg ada sertifikatnya dari european vegetarian union. Menurut istri saya asal vegetarian tentulah halal. Jadi kami masuk dan mencicipi beberapa jenis kue dan roti di sini. Bgmn rasanya? Tentu saja enak dan enak sekali. Kesan yg lain adalah betapa nyamannya dalam kehangatan suhu di dalam toko roti tersebut setelah sebelumnya kami menggigil kedinginan di udara luar suhu 5 derajat celcius.
Adapun belgrade fortress adalah sebuah benteng di atas bukit di lokasi pertemuan sungai sava dan danube. Ada info bahwa ini adalah benteng turki usmani dulu saat menguasai balkan dan eropa timur. Ada juga info tertulis bahwa benteng ini dibangun untuk melindungi diri dari invansi pasukan hungaria dari utara.
Jam 16 sudah mulai gelap di beograd dan kami kembali ke apartemen, siap2 packing lagi utk keberangkatan ke sarajevo, bosnia herzegovina besok pagi. Tiket bus dan penginapan di sarajevo sudah dipesan tadi malam secara on line. Yg agak aneh adalah tiket bus harus diprint menurut ketentuan di web on line tsb. Saya sdh minta bantuan host apartemen utk memprintkan, tapi dia bilang saya bisa memprint di semua money changer.
Sebenarnya saya heran sekali, apa hubungannya money changer dg print tiket bus. Namun demikian tadi siang saya lakukan juga. Ada 4 – 5 money changer yg saya datangi dan semua bilang tdk bisa. Jangan2 mereka semua berpikir saya tidak waras, kok minta print tiket bus di money changer. Untung kemudian saya bertemu tempat foto copy. Di sana saya bisa memprint setelah mengirim file pdf tiket ke emailnya.
Packing2 beres malam itu dg diselingi makan malam. Nasi sdh ada di magic jar sehingga istri saya tinggal memasak sayur saja. Lalu kami makan malam dg sayur dan persediaan rendang terakhir. Tinggal besok pagi istri saya akan membuat mi goreng utk bekal kami dalam perjalanan 7 jam ke sarajevo besok.
Bus berangkat jam 8 pagi. Jam 4 pagi kami sudah bangun utk siap2. Kami akan meninggalkan apartemen jam 06.30. Tadinya pemilik apartemen akan datang ke sini saat kami cek out untuk mengambil pembayaran sewa apartemen hari kedua sebesar 22 euro. O ya, perlu saya sampaikan bahwa kami extent 1 malam di sini sehingga waktu cek in kmrn kami baru hanya membayar utk 1 malam saja. Tapi pemilik apartemen ngasih tahu via wa bahwa dia tdk jadi datang. Uang pembayaran simpan di atas meja saja. Lalu kunci didrop ke dalam kotak surat di lantai dasar.
Begitulah cara cek out dari apartemen yg saya alami berkali2. Kita cukup drop kunci dan lalu pergi begitu saja tanpa perlu bertemu. Bahkan utk pembayaran yg dilakukan secara on line maka saya malah tdk pernah bertemu sama sekali dg pemilik apartemen baik saat cek in maupun cek out. Utk cek in dia cukup mengasih kode angka kombinasi utk mengambil kunci dan saat cek out cukup kembalikan kunci ke tempatnya. Ini misalnya saya alami saat menginap di apartemen milan italy.
Saya sdh minta bantuan host utk memanggil taksi. Jam 6.30 kurang kami sdh di pinggir jalan dan taksi juga segera datang. Kali ini sopirnya tdk seperti sebelumnya yg keras, kaku dan dingin. Cara bawa taksinya juga wajar. Jadi bayangan saya tentang orang serbia tdk semuanya juga benar. Apalagi kmrn kami ketemu serombongan anak2 sekolah yg berpapasan dg kami. Mereka sangat ribut dan ceria. Kami sedang ambil foto2 saat beberapa anak mendekat dan nimbrung. Sekalian saja saya panggil yg lain, come on, please join. Maka berhamburanlah mereka mendekat dan kami ambil foto bersama.
Jam 7 kurang kami sdh sampai di terminal. Saya sengaja ambil waktu yg lapang utk antispasi segala sesuatunya. Namanya juga orang baru tentu saja saya butuh waktu utk mencari platform bus dll. Papan informasi semua berbahasa serbia dg alphabet seperti alphabet rusia sehingga saya tidak bisa baca sama sekali. Jadi saya terpaksa tanya ke loket, bus ke sarajevo ada di platform berapa.
Setelah mendapatkan kepastian nomor platform bus maka sayapun merasa tenang. Skrg saya bisa menukarkan sisa uang serbia senilai 1.200 dinar serbia dg mark bosnia. Saya mendatangi money exchange dan mendapatkan 20 mark bosnia. Lalu saya kembali duduk.
Tiga puluh menit menjelang keberangkatan istri mengajak utk segera ke platform agar kami bisa segera memasukkan koper ke bagasi bus. Kami meninggalkan loket penjualan tiket yg sekaligus ruang tunggu utk menuju ke platform. Eh, ternyata utk masuk platform harus bayar, padahal tiket bus sdh di tangan. Bayarnya 190 dinar serbia. Lha piye iki, bukankah semua uang serbia sdh saya tukarkan. Tapi tdk ada pilihan lain. Saya kembali ke money changer dan uang 10 mark bosnia yg saya terima dari tadi ditukar lagi jadi 580 dinar serbia.
Bus baru datang 15 menit sebelum keberangkatan. Saya tunjukkan tiket dan koper bawaan kami. Ternyata koper dikenakan biaya lagi 1 euro per koper. Untung pembayarannya dalam euro krn saya tentu saja masih punya mata uang euro.
Saya tdk tahu apakah kutipan biaya koper ini resmi atau tidak. Kali ini kami pakai bus centrotrans sarajevo karena tdk ada flixbus yg ke sarajevo. Kalau utk flixbus kadang saya dimintai tambahan bayar koper dan kadang tidak. Di milan dimintai tambahan 6 euro sedang di zagreb dimintai 20 kuna.
Perjalanan dari beograd ke sarajevo sangat monoton. Hanya ada hamparan lahan pertanian di kiri dan kanan jalan. Sekali2 ada jajaran rumah yg kami lewati. Selain itu kabut pekat dan jarak pandang yg terbatas membuat saya semakin tdk bisa melihat pemandangan. Saya taksir jarak pandang paling hanya 50 m saja.