25. Perubahan Intinerary

 

 

Bacpacker italy, swiss dan balkan

 

25. Apartemen sarajevo ini sedemikian bagusnya sehingga saya tergoda utk menikmatinya lebih lama lagi. Sekalian saya ingin menikmati lagi masa2 me time kami berdua setelah me time pertama di beograd. Sebelumnya kami nyaris tidak ada waktu utk relax dalam backpacker ini karena padatnya waktu mengunjungi setiap destinasi di setiap kota. Apalagi pindah2 kota dan negara dalam setiap satu atau dua hari.

 

Ini adalah berkah dari unplanned traveling di mana kami bisa seenaknya saja menambah, mengurangi ataupun mengubah hari. Walau seperti yg pernah saya ceritakan, unplanned traveling ini mendatangkan juga masalah yg tidak sedikit.

 

Mengubah satu item itinerary maka akan berdampak pada itinerary berikutnya. Perubahan pertama yg saya lakukan adalah memperpanjang masa tinggal di milan dari satu menjadi dua hari. Perubahan kedua adalah mempercepat masa tinggal di swiss dari enam malam menjadi lima malam saja. Perubahan ketiga adalah menghilangkan penginapan di ljubljana dan menggantinya dg menginap di zagreb dua malam. Perubahan keempat adalah mengunjungi beograd dulu sebelum sarajevo. Padahal di itinerary kami seharusnya ke sarajevo dulu baru ke beograd.

 

Sekarang saya melakukan perubahan kelima yakni menambah waktu menginap di sarajevo dari dua malam menjadi tiga malam. Setelah itu saya dan istri diskusi tentang what next. Dan what next inilah yg sangat menghabiskan waktu dalam unplanned traveling. Di beograd kami menghabiskan waktu setengah hari hanya utk mencari penginapan dan transportasi ke sarajevo. Skrg kami menghabiskan waktu bbrp jam di malam hari utk diskusi cara eksekusi destinasi berikutnya.

 

Ini sangat berbeda dgn well planned traveling seperti yg kami lakukan di backpacker jepang. Waktu itu semua penginapan sdh dipesan sehingga kami tinggal datang saja. Tapi kelemahannya kita jadi terikat jadual, tdk bisa lagi menambah, mengurangi dan mengubah hari.

 

Hasil diskusi kami adalah tidak akan menginap di podgorica, montenegro melainkan menginap di tirana, albania saja. Kami akan meninggalkan sarajevo jam 20 dan sampai di podgorica ibu kota montenegro jam 04 pagi. Setelah menunggu subuh dan matahari terbit kami akan keliling podgorica sampai siang. Lalu kami akan lanjut ke tirana ibu kota albania siangnya jam 13. Sampai di tirana jam 18 dan langsung masuk penginapan.

 

Hasil diskusi langsung saya eksekusi keesokan paginya. Tiket bus sarajevo-podgorica dan podgorica-tirana langsung dipesan secara on line. Tapi penginapan di tirana belum bisa dieksekusi karena belum sempat dibahas. Kami sdh terlalu lelah tadi malam walau hanya mengurus transportasi saja.

 

Saya ulangi lagi bahwa hasil diskusi kami baru sampai tirana. Kami belum membahas pristina (kosovo), skopje (macedonia), sofia (bulgaria), bucharest (rumania) dan roma utk kepulangan. Hanya yg sdh pasti adalah kami tidak akan sampai ke bucharest karena sudah terlalu jauh dan waktunya tdk mencukupi. Jadi ujung traveling kami kali ini adalah sofia ibu kota bulgaria saja. Oleh karena itu yg sempat kami diskusikan adalah bagaimana cara balik dari sofia menuju roma. Satu2nya jalan adalah dg pesawat.

 

Ada tiga maskapai yg mempunyai penerbangan langsung dari sofia ke roma yakni air italy, bulgaria air dan alitalia. Yang bikin pusing adalah semua maskapai itu membatasi bagasi hanya 23 kg saja. Padahal bawaan kami masing2 adalah 30 kg sesuai dg pembatasan dari maskapai china airlines asal taiwan yg kami gunakan utk penerbangan jakarta-roma pp.

 

Bagasi ini selalu jadi masalah besar dalam setiap traveling saya dg istri. Padahal bagi backpacker sejati bagasi bukanlah sebuah isu. Bagaimana akan menjadi isu jika bawaannya hanyalah sebuah carrier di punggung.

 

Walau saya selalu menyebut traveling kami sebagai backpacker tapi sebenarnya kami bukanlah backpacker militan apalagi radikal. Bagaimana tidak. Mana ada backpacker yg bawaannya begitu banyak sampai perlu koper, koper kabin, ransel dan tas jinjing. Mana ada backpacker yg membawa2 rice cooker, beras, rendang, kentang, teri, indomi, sambal, jamu tolak angin, minyak kayu putih, vicks, obat batuk hitam, lip glos sampai pelembab dan minyak zaitun. Jadi kalau boleh digolongkan maka kami ini sebenarnya bukanlah backpacker sebenar backpacker tetapi backpacker terkontemporerkan 😁

Artikel Terkait