27. Traveler Malaysia

 

 

Backpacker italy, swiss dan balkan

 

27. Setelah 3 hari dan 3 malam menikmati nyamannya apartemen dan indahnya sarajevo akhirnya tiba jugalah waktunya kami meninggalkan sarajevo. Tujuan kami selanjutnya adalah podgorica ibu kota montenegro.

 

Hari terakhir di sarajevo kami kembali melakukan revisi itinerary. Alasan pertama adalah karena istri saya merasa perlu sekali utk mengunjungi sebuah sekolah di emilia italy. Sekolah itu sangat menghargai setiap muridnya sehingga cocok sekali dg karakter pendidikan yg dibangun di sdit plus cordova.

 

Alasan kedua adalah bahwa kami tidak akan bisa mengunjungi seluruh 6 negara yg tersisa. Bucharest rumania terlalu jauh. Sofia juga sangat jauh dari tirana albania. Perjalanan ke sana 19 jam dg bus karena bus melewati thessaloniki yunani dulu. Ada juga pilihan lain yg lebih singkat namun tetap lama juga krn butuh waktu 17 jam yakni melalui skopje macedonia. Walau sebenarnya skopje termasuk dalam itinerary awal namun akhirnya saya harus mengakui bahwa itinerary yg saya buat terlalu ketat.

 

Setelah dipotong 12 hari utk menjelajahi italy dan swiss maka hanya ada sisa 14 hari jatah utk 8 negara balkan dan 2 eropa timur yakni bulgaria dan rumania. Waktu 14 hari untuk 10 negara berarti rata2 hanya 1,4 hari utk satu negara. Jika utk beograd saja sudah terpakai 2 hari dan sarajevo terpakai 3 hari maka tersisa 9 hari utk 8 negara. Rata2nya menjadi 1 hari utk 1 negara. Suatu hal yg mustahil karena itu harus dipotong lagi utk waktu perjalanan antar negara. Contoh beograd-sarajevo saja sudah 7,5 jam perjalanan dan tirana-sofia 17 jam perjalanan. Jadi sudah tidak mungkin menyelesaikan seluruh traveling balkan dan eropa timur tsb.

 

Kota dan negara yg akhirnya didrop dari itinerary adalah skopje macedonia, sofia bulgaria dan bucharest rumania. Podgorica montenegro kami jelajahi tanpa menginap. Begitu juga pristina kosovo akan kami kunjungi dari tirana saja tanpa menginap juga. Jadi tirana di albania adalah kota terakhir yg kami kunjungi utk selanjutnya terbang ke bologna italy mengunjungi sekolah di emilia.

 

Kisah cek out dari apartemen sarajevo mungkin menarik juga utk diceritakan.

Karena bus dari sarajevo ke podgorica montenegro berangkat jam 20 maka saya menanyakan ke pemilik apartemen apakah kami bisa titip koper setelah cek out utk diambil lagi nanti jam 18. Katanya bisa. Lalu saya tanya lagi apakah dia akan datang besok utk mengambil uang biaya menginap tambahan dan bgmn saya bisa mengambil kembali koper jika sdh cek out. Dia bilang bahwa dia tdk akan datang. Tinggalkan saja 25 euro di meja katanya. Lalu kunci boleh saya bawa saja sehingga nanti saya bisa masuk lagi utk ambil koper. Setelah itu kunci tinggalkan saja di meja. Wah, ini orangnya baik sekali. Kan ini sih sama saja dg cek out jam 18.

 

Kami sampai di terminal sarajevo jam 19. Di ruang tunggu hanya ada 3 orang, dua di antaranya adalah pasangan suami istri berhijab dg wajah asia. Saya tanya dari mana dan ternyata dari malaysia. Mungkin karena merasa saudara serumpun maka kamipun mengobrol dg hangat. Mereka jg sdh 3 hari di sarajevo dan akan melanjutkan perjalanan ke tirana albania. Sebelumnya mereka start dari athena yunani, terus ke milan, terbang ke london dan terus ke bawah ke amsterdam, brussels, paris, swiss, kroasia dan skrg bosnia. Perjalanan mereka sama seperti kami yg juga tanpa perencanaan. Mereka baru akan mencari penginapan berikutnya dari kota sebelumnya. Sama seperti kami mereka juga menambah dan mengurangi lama tinggal di suatu kota sesuai kebutuhan saja.

 

Si suami cerita dia kecopetan saat turun dari bus di sarajevo. Ada yg merogoh kantong jaket sebelah kanan sehingga hilanglah sebungkus rokok. Untuk bukan kantong kiri karena di sana ada hpnya. Adapun si istri cerita saat mengambil gambar2 di milan, tahu2 orang2 di sekelilingnya pada berisik sambil memeriksa kantong masing2. Ternyata mereka pada kecopetan semua. Dia bilang bergidik juga melihat semua orang kecopetan sehingga dia semakin hati2. Eh tidak tahunya malah kecopetan di sarajevo.

 

Hal yg membuat saya jeleous dg malaysia ini adalah mereka tdk perlu visa ke inggris dan seluruh eropa. Kalau mau traveling ya tinggal berangkat saja tanpa perlu memikirkan dan mengurus visa. Apakah ini karena kehebatan diplomasi malaysia sehingga mereka bebas visa? Apakah diplomasi indonesia begitu lemah sehingga tdk bisa menerapkan asas resiprokal yakni jika kita ngasih bebas visa ke suatu negara maka ybs juga harus ngasih bebas visa ke kita. Kenyataannya hampir semua negara bebas visa masuk indonesia, tapi orang indonesia masih kena visa jika masuk ke negara mereka.

 

Bus datang tepat waktu jam 20. Kami naik dan perjalanan malam dimulai. Saya mencoba utk tidur namun tdk bisa nyenyak karena busnya tdk begitu nyaman. Beda sekali dg flixbus yg selama ini sering saya gunakan. Apalagi saat tidur lalu dibangunkan lagi oleh kondektur krn ada pemeriksaan paspor di perbatasan montenegro.

 

Setelah pemeriksaan paspor maka saya semakin susah utk tidur krn bangkunya tdk nyaman sekali. Krn tdk banyak penumpang maka saya coba pindah ke bangku di depan saya dan sandarannya saya rebahkan semaksimal mungkin. Di bangku awal saya tdk bisa merebahkan sandaran krn ada orang di belakang saya. Duduk utk tidur dg sandaran yg rebah maksimal memang agak sedikit lebih nyaman namun tetap saja saya tdk bisa tidur.

 

Dalam perjalanan bus beberapa kali berhenti menurunkan penumpang. Beberapa kali juga kami melewati kota2 kecil sampai akhirnya bus sampai di terminal podgorica jam 2.30 dini hari. Bus lanjutan ke tirana baru ada jam 10. Saya tanya si malaysia, apa yg mereka lakukan menunggu jam 10. Ternyata mereka sdh memesan hostel dekat sini.

 

Kami sendiri awalnya akan menunggu subuh di terminal lalu keliling podgorica sampai jam 12. Setelah itu baru lanjut ke tirana jam 13. Tapi jika penginapannya tdk mahal maka bagus juga jika kami ikut si malaysia dan pesan 1 kamar jg sehingga bisa titip koper di sana.

 

Jadilah kami ikut ke hostel tsb yg berjarak sekitar 400m dari terminal. Waktu sdh menunjukkan jam 3an saat kami sampai. Tapi yg mana hostelnya sulit ditemukan. Katanya no 24, tp yg ada no 25. Si malaysia berputar2 terus mencari sementara pihak hostel tdk bisa dihubungi walau sebenarnya sdh dikasih tahu akan late cek in. Akhirnya bisa terhubungi jg setelah setengah jam kemudian. Ternyata lokasinya memutar lagi sehingga tadi tdk bisa ditemukan. Waktu sudah jam 4 saat kami masuk kamar dan langsung berbaring utk tidur sejenak.

 

Artikel Terkait