9. Nahan Pipis atau Bayar 16.500 rupiah?

Di sini uang 5 euro serasa uang 5.000 rupiah saja, padahal itukan 82.000 rupiah. Bayangkan saja, air kemasan ukuran kecil 2,5 euro (41.000 rupiah). Harga kebab 7 sampai 10 euro (115.000 sampai 165.000 rupiah). Akhirnya jika lihat ada barang kecil seperti souvenir gunting kuku seharga 5 euro, wah murah. Padahal itu kan 82.000 sementara harga di Jakarta paling 15.000 saja.
Harga kaos juga mahal, berkisar 25 euro (412.000 rupiah). Pas lihat ada kaos harga 15 euro maka dibilang murah dan dibeli. Padahal itu artinya 247.000. Dan yang lebih padahal lagi, kualitas kaosnya hanya sedikit di atas kualitas kaos kampanye pilkada yg seharga 15.000.

Jika uang 5 euro hampir tidak berarti, apalagi uang 1 euro. Karena bentuknya koin maka terasa seperti uang receh belaka. Mungkin dianggap uang 1.000 rupiah saja. Padahal itu 16.500 rupiah yang di Jakarta sudah bisa untuk sekali makan siang. Betapa tidak jika masuk toilet umum saja bayar 0,5 euro (8.000 rupiah), bahkan ada yang 1 euro (16.500 rupiah). Ayo pilih mana, nahan kencing atau bayar 8.000 rupiah.

 

Saat di bandara Helsinki menuju Budapest, saya mengisi kuesioner tentang Finlandia yang diajukan oleh petugas kementerian pariwisatanya. Saya bilang bahwa harga-harga di Finlandia terlalu tinggi. Saya bilang bahwa saya sempat ke Estonia, tetangga dekat Finlandia, di sana lebih murah. Demikian saya sampaikan ke dia. Ternyata apa jawabannya. Dia bilang harga-harga di Finlandia bagi kami juga terlalu tinggi. Kamu lihat katanya, banyak orang Finlandia yang datang dari estonia membawa berbagai barang, makanan dan minuman krn memang lebih murah. Dalam hati saya bergumam, jika kamu saja sudah merasa kemahalan, apalagi saya.

 

Artikel Terkait