7. Pagi ini begitu meriah di apartemen kami higashi jujo. Semua riuh rendah menyampaikan rencana2nya hari ini. Itinerary hari kelima memang sengaja saya setting open utk mengakomodasi berbagai minat peserta yg bisa jadi berbeda2. Jadi hari ini semua bebas ke mana saja sesuai minat masing2.
Ada yg sdh harga mati bahwa hari ini harus ke asakusa lagi. Soalnya kmrn batere kamera habis saat di asakusa. Padahal begitu banyak spot asakusa yg sangat menarik bagi pehobi fotografi. Ada lagi yg terobsesi naik shinkansen. Alasannya masa sdh ke jepang malah gak naik shinkansen. Apalagi ada yg menyebutkan kata shinkanshen sendiri masih belepotan sampai ada yg nyeletuk harus naik shinkanshen supaya tdk salah sebut lagi. Rencananya dari apartemen akan ke ueno dulu, lalu cari shinkansen ke yokohama kalau ada. Soalnya walau sdh searching berkali2, tp tetap juga belum dapat info sahih shinkansen ke yokohama. Jadi rencananya mau go show saja ke ueno.
Tapi peminat shinkanshen mengatakan ini bukan harga mati. Kalau emang gak ada shinkanshen ke yokohama, maka alternatifnya mau ke harajuku saja. Soalnya saat ke harajuku kmrn hujan sehingga tdk optimal dalam menyusuri takeshita street yg terkenal itu. Gak sempat juga ke yoyogi park karena selain masih hujan juga krn sdh buru2 mau ke shibuya.
Saya sendiri sejak dari jakarta sdh menetapkan hati ke museun fujiko pencipta doraemon. Soalnya saya membaca di internet bahwa di dekat museum fujiko ada pemukiman jepang yang rumah2 dan lingkungannya sangat mirip dg cerita2 dalam kartun doraemon. Bahkan banyak yg menduga bahwa fujiko memang terinspirasi dari lingkungan di sana lalu menuangkannya ke dalam komik dan film doraemon.
Awalnya beberapa peserta yg belum punya rencana fix ada yg mau ikut saya. Tapi begitu saya sampaikan bahwa rute menuju lokasi adalah jalan kaki 800m ke stasiun jujo, naik train sampai shinjuku, jalan kaki lagi 500m ke odakyu line, naik train ke noburito station, jalan kaki lagi 350m ke noboritoekiriiguchi bus station, naik bus ke nagaobashi, jalan kaki lagi 210 meter, barulah sampai di tujuan. Begitu mendengar jalan kaki dan pindah stasiun otomatis para calon follower saya ini mundur teratur, gak jadi ikut. Benar2 trauma dg jalan kaki dan pindah2 jalur dan stasiun mereka rupanya.
Dari higashi jujo saya jalan kaki ke jujo station dg berpedoman pada google map. Hari ini kelihatannya hari pembuangan sampah. Saya pernah dengar sebelumnya bahwa ada hari2 khusus pengambilan sampah oleh petugas. Saya sendiri pernah mengalami salah hari ini. Waktu itu kami cek out dari apartemen dan anak saya membawa keluar semua sampah. Tetapi kemudian ada yg menegur anak saya, jadi sampahnya dibawa balik ke dalam. Pagi ini dalam perjalanan ke stasiun jujo, saya beberapa kali bertemu tumpukan sampah yg ditaroh warga di pinggir jalan.
Saya sendiri tdk tahu di mana lokasi musium fujiko tsb. Rute di atas saya kutip dari google map saja. Thanks pada google map yg sdh sangat membantu. Tapi jangan percaya penuh pada google map juga. Kita tetap perlu cros cek juga. Kalau tidak maka kita bisa salah naik seperti yg terjadi kali ini.
Kata google map naik dari platform 2 di stasiun jujo dan turun di shinjuku. Sayapun langsung naik krn pas datang ada kereta di platform 2 sehingga tdk ada waktu utk cek ulang lagi. Tapi setelah naik dan setelah melewati stasiun pertama, kok tdk ada shinjuku di display train. Urutan stasiunnya juga beda, malah ke akabane. Wadduh, pasti salah naik nih. Jadi di akabane saya turun lagi dan pindah ke platform sebaliknya. Tidak lama train datang dan sayapun naik. Benar saja, skrg arahnya sdh sama dg rute di google map. Lewat itabashi dulu, ikebukuro dan barulah shinjuku.
Ini semua karena arahan google map kurang cermat. Dia mengarahkan saya ke platform 2 padahal harusnya platform 1. Beda tipis 1 dan 2 saja hasilnya beda banget, malah berkebalikan 180 derajat 😂