Traveling Thailand no 19 (Tamat)

19. Babak terakhir adalah tentang kehidupan orang thai yg gemah ripah loh jinawi. Mereka bermain dengan gembira, hidup dengan rukun dalam kehidupan yang makmur. Lalu panggung ditutup dengan seluruh pemain muncul di panggung dan melambai ke arah penonton. Dengan demikian berakhirlah pertunjukan tanpa cela dan tanpa putus selama 1,5 jam full. Saya sebut tanpa cela dan tanpa putus karena peralihan dari sebuah tata panggung ke tata panggung yg lain berlansung begitu smooth. Kita tdk menunggu mereka membereskan panggung dulu sebelum berlanjut ke tata panggung yang lain.

Karena tdk boleh merekam maupun mengambil gambar, tentu saja saya tidak bisa share foto2 di sini. O ya, kamera dan video harus dititipkan sebelum masuk, tapi hape boleh dibawa. Terus bagaimana caranya mengawasinya? Ternyata ada caranya. Saya sempat melihat dua kali kejadian. Ada penonton yg buka hape, gak tahu apakah krn ingin merekam atau hanya mau buka wa dan fb saja. Tapi di tengah2 penonton yg gelap, begitu hape dibuka maka langsung ketahuan dari cahayanya. Lalu saya lihat ada sinar seperti laser bewarna biru dari arah ruang tata cahaya yang menyorot hape tersebut. Si pemilik hape kaget dan cepat2 menutup hapenya. Setelah itu ada orang lain yg mencoba juga. Kebetulan dia duduk agak ke depan sehingga mungkin tdk tahu ada penonton yang disorot laser biru saat buka hape. Dan tentu saja dia kaget disorot laser biru dan cepat2 juga menutup hapenya.

Saya sependapat bahwa show ini sungguh  spektakuler. Namun demikian ada harapan saya yg tdk muncul di panggung yakni tarian seribu tangan. Tarian thai yg khas itu menurut saya sangat indah. Cuplikan tarian itu juga pernah muncul di video klipnya black and white michael jacson. Saya lupa pernah menonton di mana. Mungkin di show kabaret alcazar di pattaya? Atau di tempat lain? Ah, saya lupa.

 

 

Artikel Terkait