4. Cerita di atas baru bicara tentang proses tiket pesawat. Krn hanya ke thailand, saya tidak perlu mengurus visa seperti sdh disebutkan sebelumnya, jadi hanya perlu menyiapkan tempat menginap saja. Proses persiapan tentu menjadi lebih panjang lagi jika harus mengurus visa.
Sama seperti memilih tiket, saya juga harus mencari penginapan yg paling murah. Dalam hal ini saya harus berterimakasih kepada booking.com yg telah menyediakan info lengkap berbagai penginapan, dari kelas teri sampai hotel bintang sembilan kalau ada. Fitur yg saya pilih tentu saja fitur yg mengurutkan pilihan dari yg termurah sampai yg termahal.
Penginapan paling murah adalah kamar yg diisi 4 sampai 12 orang. Karena kami berenam sekeluarga, maka saya langsung cari satu kamar utk 6 orang. Harganya relatif masih terjangkau yakni 800rb/malam utk 6 orang. Sebenarnya masih ada yg lebih murah lagi, tapi rasanya yg ini sdh cukup make senselah.
Kriteria saya dalam mencari penginapan ada tiga. Pertama harga harus murah. Kedua, sebisa mungkin tidak mensyaratkan kartu kredit utk booking. Ketiga adalah berada di lokasi strategis.
Tentu saja ketiga syarat ini sangat berat untuk tercapai semuanya, bahkan paradoksal. Masa minta harga murah tapi maunya di lokasi strategis. Kan berat.
Saya jadi ingat saat merencanakan travelling backpacker ke eropa 2 thn yang lalu (sdh dibukukan dg judul saya tidak jadi ke bratislava, catatan perjalanan backpacker ke 10 negara di eropa. Saat ini sudah tersedia di toko buku gramedia. Maaf sekalian promosi 🙂 ). Saat itu saya hanya peduli dg harga murah dan booking tanpa kartu kredit. Adapun lokasi tdk menjadi bahan pertimbangan karena saya juga tdk tahu di mana saja lokasi strategis tsb. Tapi memang sulit kalau bicara eropa. Yang paling murah di sana, tetap saja sangat mahal bagi ukuran kantong saya. Selain itu hampir semua penginapan mensyaratkan kartu kredit. Karena tdk ada pilihan lain, terpaksalah saya lakoni juga.
Beda dengan bangkok ini. Walau mencari penginapan termurah di bangkok, tapi saya masih mencoba juga mencari lokasi yg strategis. Karena sdh dua kali ke bangkok, saya bisa menilai bahwa lokasi di sekitar pratunam market adalah lokasi yg cukup strategis. Jadi sayapun mencari penginapan di sekitar area ini. Dan alhamdulillah kali ini saya beruntung. Saya dapat kamar yg cukup murah, bisa booking tanpa kartu kredit dan lokasinya dekat pratunam market. Masih ada lagi bonus tambahan, lokasinya ternyata dekat sekali dg stasiun lrt bangkok.
Tapi ada tapinya lagi. Di booking.com disebutkan bahwa bisa booking tanpa kartu kredit. Tapi sehari kemudian saya dapat email dari penginapan yg minta deposit 15% dan dibayar pakai aplikasi paypal. Kalau tidak pesanan saya akan dibatalkan. Waduh, ini apa lagi. Saya pernah dengar paypal, tapi tidak tahu apa itu paypal. Saya searching di google, ternyata itu sistem pembayaran on line yg katanya paling secure. Kita harus buka akun dulu di paypal dan bla bla selanjutnya. Saya coba register, dia minta user name, lalu password, minimum sekian karakter, harus ada kombinasi huruf dan angka dan karakter khusus. Baru baca syarat password saja, saya sdh malas duluan. Kebanyakan password, malah saya jadi pada lupa. Semua minta password. Email, fb, pin atm, kartu kredit, market place, aplikasi, semua minta password. Akhirnya saya close saja, tdk jadi buka akun paypal. Saya akan go show saja tgl 1 juli di penginapan tsb. Toh saya sdh booking. Jika masih ada kamar kosong, masa saya akan ditolak. Kan dia butuh customer. Atau paling buruk kalau masih ditolak juga, masih banyak penginapan lain di bangkok. Nanti saya pesan on line dari bangkok juga, setelah itu langsung go show dan bayar di tempat.