Tadi siang saya meninggalkan Budapest, naik kereta dari stasiun Keleti Budapest menuju Wina, Austria. Harga tiket 29 euro (478.000 rupiah). Kalau kita pakai currency lokal maka harganya 9.135 forint. Perjalanan selama dua setengah jam sangat menyenangkan karena keretanya nyaman. Padahal itu kelas ekonomi lho, apalagi first class ya. Atau mungkin karena saya tidak pernah berharap ekspektasi tinggi, jadi segala sesuatu terasa nyaman saja.
Saya turun di stasiun utama Wina atau Wien Hauptbahnhoff. Di sinilah beberap waktu lalu diberitakan mengenai pengungsi Suriah yang menumpuk di stasiun Wina dan ingin menuju Jerman. Saya melihat ternyata pengungsi Suriah tersebut masih banyak di sana. Mereka duduk di kursi atau di lantai secara berkelompok. Muncul perasaan empati kepada mereka. Bayangkan, mereka terlunta-lunta di negeri orang sekarang. Tanah, rumah, mobil dan harta kekayaan mereka entah sudah pada ke mana. Hanya tinggal bawaan berupa koper saja sekarang. Terbayang bagaimana kalau rumah, kendaraan dan harta saya yang hilang seperti mereka, dan anak-anak yang putus sekolah. Waduh, saya malah gak kuat membayangkan. Sangat patut kita bersyukur dan sekaligus berharap, jangan sampai Indonesia terkoyak seperti Suriah.
Dari Hauptbahnhoff saya naik U Bahn no 1 ke tempat penginapan, Pension Dr. Geissler. Langkah pertama kita harus tahu stasiun terdekat tujuan kita dalam hal ini adalah Schwedentplatz. Lalu lihat di peta, stasiun itu terletak di jalur mana, dalam hal ini jalur U1. Terus kita ke machine tiket, pilih jenis tiket yg mau dibeli (single trip, day atau week). Saya pilih single trip dua buah dan keluar info harga 2,20 euro (36.000 rupiah) per tiket. Saya masukkan pecahan 5 euro (82.000 rupiah) ke mesin dan keluarlah dua lembar tiket dan uang kembalian 60 sen. Setelah itu setiap penumpang harus memasukkan tiket ke mesin validasi.
Di Budapest validasi diawasi oleh petugas. Di Wina tidak ada petugasnya sehingga kita bisa lewat terus tanpa validasi. Artinya tiket bisa kita dipakai lagi karena belum dicap terpakai. Tapi itu jelas curang dan melanggar peraturan. Jadi walau tidak ada petugas, saya tetap validasi tiket tsb.
Singkat cerita kami masuk bahn dan turun sekitar lima stasiun berikutnya yakni Schwedenplatz. Bekal saya hanya alamat Pension dan tidak punya peta. Biasanya saya punya peta kota yang diambil di bandara setiap kedatangan di suatu kota. Tapi karena kali ini datang by train, saya tidak punya peta kota Wina. Jadi jalan satu-satunya adalah bertanya pada orang. Dan sungguh beruntung, ternyata lokasi pension dekat sekali dengan stasiun U Bahn (di Austria dan Jerman disebut U Bahn, sedangkan di Paris dan Budapest disebut Metro), hanya tiga menit jalan kaki.
Kondisi kamar lumayanlah walau masih kalah dibanding Budapest. Agak ironis emang karena harganya 52 euro (858.000 rupiah, tapi kalah nyaman dibanding yang 35 euro (577.000 rupiah).
Tapi memang dari searching harga di booking.com, makin ke barat eropa maka harga kamar makin mahal. Sebaliknya makin ke timur makin murah.