Saya gak kebayang bagaimana mengikuti sebuah grup tur yang katakanlah terdiri dari 15 orang. Setiap orang pasti punya minat yang berbeda sehingga kita harus punya banyak stok kesabaran. Misalnya kita tidak suka dengan suatu lokasi sedangkan orang lain begitu betah di sini. Atau sebaliknya kita suka suatu tempat, tapi rombongan sudah mau berangkat sehingga mau tidak mau kita ikut berangkat juga.
Kenapa sampai saya berpikiran demikian. Karena saya saja yang hanya berdua dengan istri sudah sangat sering berbeda pendapat. Dia selalu berlama-lama di lokasi yang saya tidak berminat dan menurut saya tidak menarik. Menurut saya sangat sayang jika waktu yang berharga dihabiskan di lokasi itu. Sebaliknya dia yang tidak sabar kalau saya mengamati detil sesuatu, menikmati sesuatu yg luar biasa atau mengambil foto hal-hal yang menarik. Misalnya saat di Brussels saya melihat lukisan cat air di media kertas oleh seniman jalanan yang sangat luar biasa karena begitu naturalisnya. Saya sampai copot kacamata mengagumi permainan warna cat air tersebut. Tapi justru di mata dia sayalah yang buang-buang waktu untuk sesuatu yang tidak penting.
Bayangkan, hanya dua orang, suami istri lagi yang sudah hidup bersama selama 22 thn, tapi masih juga beda pendapat saat jalan-jalan. Apalagi rombongan tour yang tidak saling kenal, berjumlah 15 orang lagi. Akhirnya yang benar-benar bebas itu adalah backpacker sendirian.