Kemarin saya sudah cerita betapa nyesak rasanya begitu tahu beda harga tiket bus antara pembelian on line dengan pembelian di bus. Tiket bus Amsterdam – Brussels hanya 8 euro via on line sedangkan saya bayar 24 euro karenamembeli di bus. Apalagi saya beli tiket dua buah karena bersama istri. Harusnya cukup bayar 16 euro (264.000 rupiah) malah jadi bayar 48 euro (792.000 rupiah). Hilangkah uang secara sia-sia senilai 32 euro (528.000 rupiah).
Belajar dari pengalaman tersebut maka tiket bus Brussels – Paris saya beli secara on line seharga 18 euro (297.000 rupiah). Ternyata pembelian secara on line gampang sekali. Cukup pakai hape dengan fasilitas wifi hostel, pilih kota asal dan tujuan dan masukkan tanggal dan jam keberangkatan maka kemudian muncul harga. Kita klik bayar lalu sistemminta nomorkartu kredit. Bukti transaksi muncul dalam format pdf. Bukti itu saya simpan di folder my document di hape untuk ditunjukkan kepada sopir nantinya. Nanti sopir akan snap QR code di bukti transaksi hape kita dengan hape dia. Saya tahu ini karena memperhatikan waktu sopir snap kode tersebut dari hape penumpang lain sàat dari Amsterdam dulu. Gak sampai lima menit transaksi on linepun selesai.
Saya masih penasaran berapa harga tiket kalau kita beli di bus karena di web site tidak ada infonya. Makanya di atas bus saya tanya ke sopir, berapa harga tiket Brussels – Paris jika beli di bus. Dia bilang 35 euro (577.000 rupiah). Ternyata dua kali lipatnya.
Kayaknya semua transaksi di Eropa lebih diarahkan ke on line karena tiket Madame Tussaud di Amsterdampun lebih murah via online. Jika beli tiket di tempat harganya 22,5 euro (371.000 rupiah) maka pembelian on line hanya 15 euro (247.000 rupiah). Kemarin waktu berkunjung ke mini europe Brussels saya masih beli tiket di tempat dengan harga 14,5 euro (239.000 rupiah). Saya belum sempat cek berapa harga on linenya. Pembayaran on line sudah jelas pakai kartu kredit. Tapi kadang pembayaran pakai kartu kredit ini simalakama juga. Saya biasa bayar penginapan secara cash, tapi di Budapest dan Wina saya bayar pakai kartu kredit karena khawatir juga dengan stok euro yang saya bawa dari Indonesia ternyata cepat banget menipisnya. Ternyata pembayaran pakai kartu kredit malah kena tambahan biaya 5% dari harga seharusnya.
Sebenarnya saya sudah menetapkan batas budget tertentu untuk travelling selama 25 hari di eropa. Semua uang saya bawa dalam bentuk euro dan berjanji akan bayar cash semua biaya agar pengeluaran terkontrol sesuai budget. Kartu kredit saya bawa hanya untuk jaga-jaga saja. Tapi karena semua serba mahal di Eropa, akhirnya saya over budget juga. Uang cash hampir habis dan kartu kredit terpakai juga.
Sambil menunggu bus yang akan berangkat ke Paris saya sempat ngobrol-ngobrol dengan dua orang mahasiswa asal Thailand yang kuliah di Perancis. Mereka travelling dari Perancis ke Belgia yang disambung ke Belanda dan balik ke Perancis lagi dari Belanda. Mereka dapat tiket on line yang jauh lebih murah lagi, hanya 24 euro (396.000 rupiah) untukrute Paris, Brussels, Amsterdam dan Paris lagi. Padahal untuk rute yang sama Amsterdam – Brussels – Paris (lebih singkat dari mereka karena saya tidak kembali ke titik asal di Amsterdam), saya sudah telanjur keluar 42 euro(693.000 rupiah). Bagi yang mau travelling ke Eropa silahkan catat nama perusahaan busnya yakni megabus.com.