Blue Ocean Strategy

 

Ada seorang anak muda yg sudah mulai merintis bisnis sejak usia 20an. Dalam usia belum sampai 40 dia sudah sampai pada omset ratusan M.

Sekarang usaha developernya hadir di beberapa titik di kota Malang, Kab. Malang dan kota lain di Jatim. Dia menjual  rumah dari harga ratusan juta sampai beberapa M.

Semua rumah yang sedang dibangun dipastikan sudah ada pembelinya. Semua penjualan cash atau paling banter cash bertahap. Tidak ada yang pembayaran cicilan apalagi KPR bank karena dia anti riba.

Jumlah karyawannya 120. Omset ratusan M per tahun. Perusahaan milik pribadi tanpa ada investasi orang laim.

Saya beruntung dapat kesempatan diajak berkeliling  melihat sendiri beberapa titik proyeknya dari dekat.

Saya hanya bisa takjub dan menggeleng2kan kepala. Usia masih muda tapi bisnisnya sudah wah. Apalagi ini dilakukan tanpa bank sama sekali.

Tambahan lagi kita tahu bahwa bisnis properti adalah jenis bisnis yang cukup kompleks. Begitu banyak tahapan yang harus dilalui sampai akhirnya produk bisa terdelivery ke customer.

Saya melihat bahwa dia menerapkan Blue Ocean Strategy dalam bisnisnya. Ini adalah konsep bisnis untuk bermain di pasar yang tdk ada pesaing. Berbeda diametral dengan Red Ocean di mana pertarungan bisnis berlangsung berdarah2. Pesaing berjibun menggarap pasar yang sama. Pemain di sini kalau tidak terbunuh ya  minimal akan mengalami luka2 parah.

Beda sekali dengan Blue Ocean. Laut yang tenang dengan tanpa pesaing tentu saja menyediakan pasar yang besar. Dia dapat memancing dg tenang di laut yang tenang. Yang ada adalah setiap saat hanya mengumpulkan profit dan profit.

Secara alami dunia developer sebenarnya adalah area Red Ocean. Persaingan keras dan   berdarah-darah. Tapi dia jeli mencari sendiri Blue Oceannya, mencari sendiri laut tenang yang tidak ada siapa2 di sana. Hanya ada dia sendiri tanpa pesaing.

Lalu apakah yang dia lakukan? Saya melihat dia jeli membuat produk yang inovatif dan up to date. Dia buat rumah kos mahasiswa yang berbeda sekali dengan rumah kos yang selama ini kita kenal. Desainnya sangat up to date, modern dan sesuai dengan selera milenial.

Dengan jeli dia menyasar para orang tua mahasiswa sebagai customernya. Dia tunjukkan bahwa ini adalah   investasi yang bagus. Sambil anak kuliah maka ortu sekalian berinvestasi.

Selain rumah kos maka dia buat juga rumah dg luas tanah hanya 60m.  Tapi karena desainnya benar2 elegan dan up to date maka dia bisa menjual dengan harga agak premium.  Namun walau premium tapi harga masih affordable.

Lalu ada lagi produk baru yakni bangunan vila di Kota Batu. Dengan sentuhan nuansa dan aksen Jepang maka vila ini memberikan value tinggi.

Begitu pintarnya dia memberikan value sehingga hanya dalam hitungan 2-3 bulan langsung terjual 50% dari jmlh unit yang tersedia. Dan kembali luar biasanya lagi, itu semua cash tanpa KPR bank.

Saya baru kali ini melihat produk rumah kos, rumah tinggal dan vila dengan desain yg up to date ini. Ini memberikan value lebih. Ditambah lagi dengan hitung-hitungan passive income dan kenaikan harga tanah. Akhirnya ini menjadi sebuah penawaran yang membuat orang yang ditawarkan merasa rugi jika tidak mengambil.

Tidak heran jika produknya laku keras karena orang tidak punya pilihan lain selain membeli.

Lesson learned

1. Selalu ada peluang untuk bermain di blue ocean bagi orang2 yang jeli

2. Di tengah keluhan orang pada daya beli yang rendah ternyata masih banyak orang yang punya uang dan membayar cash untuk produk properti berharga ratusan juta sampai beberapa M

Malang, 06.03.23

 

Artikel Terkait