Serial Bisnis no 5, Kecewa dan Gagal

Serial Bisnis no 5, Kecewa dan Gagal

5. Kecewa dan gagal adalah sangat biasa. Untuk kali ini pendapat saya sangat berbeda dg para ahli motivasi. Para motivator selalu menyuruh kita optimis. Orang yg maju adalah orang yg selalu optimis dalam hidupnya. Sebaliknya orang pesimis selalu dicap negatif, pemalas, tdk punya gairah hidup, tdk mau berjuang dan cap2 negatif lainnya. 

Walaupun begitu, untuk ke dalam diri saya tidak mau berlaku optimis. Pengalaman hidup saya yg hampir setengah abad ini, setiap saya optimis, saya hampir selalu mendapatkan yg sebaliknya. Namun kalau saya pesimis, malah saya sering mendapatkan hasil di luar dugaan.
Tapi karena buruknya cap terhadap orang pesimis, saya tdk pernah lagi mengungkapkan perasaan pesimis saya di hadapan orang banyak. Ada satu tonggak kejadian yg selalu saya ingat saat dalam suatu pertemuan orang menyebut saya “kalau emir selalu pesimis terus”. Jadi sejak itu kalau di depan orang saya selalu optimis.
Saya sdh sangat biasa kecewa atau gagal. Saya merasa untuk mendapatkan sesuatu yg sama dg orang lain, saya harus berusaha lebih keras dari orang lain yang mengerjakan hal yang sama.
Untuk mendapatkan satu spk pekerjaan konstruksi renovasi pabrik, itu adalah hasil dari mengikuti lebih dari 10 memasukkan penawaran harga. Padahal utk sekedar mendapatkan kesempatan diundang memasukkan penawaran harga saja, itu adalah hasil dari menawarkan diri ke ratusan pabrik. Adapun proses menawarkan diri itu sendiri adalah pekerjaan marketing yang tiada henti.
Orang lain di bidang yg sama saya lihat tidak melakukan marketing sama sekali. Itu yg saya lihat dan itu juga pengakuannya. Tapi ada saja pekerjaan yg dia dapatkan. Teman saya yg lain dari memasukkan 3 atau 4 penawaran, maka biasanya 1 akan jadi spk.
Begitu juga suplai barang pdam pengolahan air. Dari puluhan permintaan penawaran yg masuk, yg deal paling 2 atau 3 saja. Setiap permintaan penawaran selalu saya layani dg baik walau dg hati kecil tdk disetting optimis, cukup biasa2 saja krn takut kecewa. Beberapa kali saya dapat rfq dalam jumlah besar di mana profitnya sekali deal akan cukup untuk hidup setahun. Tapi saya tdk kecewa walau tdk jadi krn hati kecil memang sdh diset utk biasa2 saja. Namun adakalanya rfq besar itu ternyata deal dg cara yg sangat gampang bahkan di luar dugaan saya. Jadilah saya dapat profit yg katakanlah cukup utk kebutuhan basic hidup setahun, hanya dari satu deal saja.
Pengalaman ini terus berulang. Rasio deal atau closing saya tetap rendah, hati kecil saya tetap tidak pernah berharap banyak, tapi senantiasa ada kejutan2 menengah sampai besar di sepanjang siklus itu.

Artikel Terkait