3. Sekolah di Australia
Kami mengunjungi dua sekolah Islam dan satu sekolah negeri di Melbourne. Sekolah-sekolah tersebut adalah Al Siraat College, Ilim College dan Williamstown High School. Selain itu kami juga mengunjungi kampus Monash University dan Swinburne University of Technology. Adapun The University of Melbourne hanya sekedar datang dan melihat-lihat saja tanpa ada pendamping dari pihak Universitas.
Sistem pendidikan di Australia adalah setelah menyelesaikan TK maka anak harus masuk pre school dulu selama setahun. Setelah itu baru masuk primary school selama 6 tahun dan secondary selama 6 tahun juga. Kemudian anak bisa menyambung ke universitas atau vokasi seperti politeknik.
Al Siraat College adalah sekolah Islam mulai dari pre school, primary dan secondary. Mereka menggunakan kurikulum pemerintah yang ditambah dengan muatan keislaman seperti adanya kelas tahfidz Quran. Guru-gurunya berasal dari sekitar 40 negara seperti Malaysia, Pakistan, Mesir, Turki dan lain-lain. Tentu saja ada juga guru dari Australia sendiri.
Yang menarik mereka juga punya banyak guru non muslim. Guru non muslim perempuan juga mengenakan hijab seperti perempuan muslim.
Yang sangat mengesankan saat berkeliling sekolah adalah fasilitas dan gedung sekolah yang sangat nyaman. Anak- anak pre school belajar di kelas yang sangat lengkap dengan aneka fasilitas, alat peraga maupun permainan. Jelas sekali anak-anak sangat betah dengan fasilitas yang sedemikian bagusnya.
Ruang kelas dan ruang belajar kelas primary dan secondary juga sangat nyaman. Pola kelasnya tidak kaku seperti kebanyakan kelas di Indo tapi lebih seperti informal. Lalu setiap tempat dan setiap pojokan adalah tempat yang nyaman untuk belajar. Ada yang pakai karpet, ada yang pakai meja kursi, ada yang berupa sofa dan lain-lain.
Lalu ada kelas digital warning, kelas menjahit, kelas memasak, kelas pertukangan, lab sains dan kelas-kelas lainnya. Pokoknya semua sangat lengkap dan di mata saya sangat nyaman dan menyenangkan.
Interior gedungnya tidak kaku seperti kelas-kelas di sekolah Indonesia. Tapi bisa disebut perpaduan sekolah, kantor dan hotel.
Bangunan sekolah terdiri dari beberapa bangunan yang berdiri di atas lahan yang sangat luas. Ada taman dan lapangan rumput yang hijau. Ada taman bermain out door. Ada berbagai lapangan olah raga. Bahkan ada juga farm tempat sekolah beternak kambing dan domba. Pokoknya semua sulit digambarkan dengan kata-kata saking luar biasanya.
Dengan lahan sedemikian luas, bangunan sedemikian banyak dan fasilitas sedemikian lengkap maka tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saya sempat bertanya dari mana biayanya. Katanya bantuan dari pemerintah.
Sekolah kedua yang kami kunjungi adalah Ilim College. Ini adalah sekolah Islam juga yang tingkat secondary school. Hal yang sama juga saya lihat di sini yakni lahan yang sangat luas dan lapangan olah raga dan ruang terbuka yang sangat luas juga. Ada juga arena olah raga indoor dan gedung teater. Fasilitas lainnya juga lengkap seperti perpustakaan, lab sain, kelas menjahit, kelas memasak, kelas pertukangan dan lain-lain.
Saya tidak bisa mengatakan manakah yang lebih bagus di antara kedua sekolah tersebut. Dua-duanya sangat luar biasa sehingga saya tidak bisa menentukan mana yang lebih bagus.
Sekolah negeri Williamstown High School juga sama. Menempati lahan yang sangat luas dan tentu saja fasilitas sangat lengkap. Tapi karena ini adalah sekolah yg sudah lama sekali maka secara tampak fisik memang tidak sebagus dua sekolah Islam yang sebelumnya kami kunjungi.
Dari segi prestasi maka Williamstown High School ini adalah salah satu SMA terbaik di negara bagian Victoria. Alumninya berprestasi dengan nilai ujian tinggi dan diterima di universitas favorit Australia. Tidak heran jika banyak sekolah-sekolah lain di Victoria yang studi banding ke sana dan menjadikannya sebagai bench mark.
Di Monash University kami diterima oleh dosen Monash yang orang Indonesia. Kami diajak keliling sambil diceritakan pendidikan di Monash. Yang sangat dibanggakan adalah sebuah gedung yang disebut Learning and Teaching Building. Gedung ini terbuka 24 jam dan tujuh hari sepekan.
Ini adalah gedung dengan kelas-kelas dan interior yg dibuat berdasarkan riset agar benar-benar memberikan aspek maksimum dalam belajar. Ruang kelasnya ditata dalam bentuk melingkar. Dosen tidak berjarak dengan mahasiswa. Mahasiswa bisa menulis di meja dan papan tulis yang langsung tersambung ke screen.
Setiap tempat, lokasi, pojok dan bahkan tangga adalah tempat yang nyaman untuk belajar dan diskusi. Ada yang bisa untuk belajar bersama dan ada juga tempat-tempat privasi bagi yang butuh konsentrasi dan belajar sendiri.
Di Swinburne University of Technology kami juga diterima oleh seorang dosennya yang berasal dari Indonesia juga. Di sini kami mendengarkan presentasinya tentang sistem pendidikan di Australia. Bagaimana sistem pemeringkatan lulusan SMA dan sistem penerimaan mahasiswa baru. Di sini tidak ada ujian masuk PT seperti di kita. Lulusan SMA cukup apply langsung ke PT yang dia inginkan berbekal hasil nilainya selama di SMA.
Bersambung