1. Apartemen Vampir?


Saya memesan penginapan di Budapest via booking.com karena saya buta tentang Budapest danyang lebih penting lagiingin irit. Oleh karena itu kriteria pemilihannya hanya satu dan sangat simpel yakni ambil yang paling murah tanpapedul idi mana lokasinya dan seperti apa bangunannya. Wajar dong, mau murah kok pilih- pilih lokasi dan kondisi bangunan. Jelas hil yang mustahal bukan?
Saya naik pesawat sore pukul 19.00 dari Helsinki sehingga mendarat dibandara Budapest sudah pukul 20.00. Sewaktu di pesawat saya sempat tanya-tanya kepada penumpang di sebelah tentang transportasi dari bandara ke kota. Pilihannya naik metro, naik taksi, atau shuttle bandara semacam minibus yang diisioleh beberapa orang penumpang dan diantarkan door to door.Dalam keadaan biasa saya akan memilih naik metro namun karena hari sudah malam dan barang bawaan yang cukup merepotkan maka akhirnya saya memilih naik shuttle bandara saja.
Nama penginapan yang saya tuju adalah Palace Quarter Apartment di Krudy Gyula Street. Saya mendapat email dari pengelola yang mengabari bahwa di sana tidak ada penjaga atau resepsionis. Jadi saya harus datang ke Don Leone Restaurant Krudy Gyula Street 2 dan dari sana akan ada yang membantu check in di apartemen karena jaraknya dekat sekali.
Jalan menuju restoran sempit sehingga shuttle tidak bisa mengantar kami sampai depan pintu. Jalan kaki ke restoran lumayan merepotkan. Saya dan istri berjalan di bawah hujan rintik-rintik sambil membawa dua koper dorong dan menyandang dua tas ransel. Kami tidak bisa melipir dekat bangunan gedung-gedung agar terhindar dari hujan. Kanan-kiri jalan adalah bangunan kuno bergaya Eropa tanpa selasar yang diteduhi atap bangunan. Agak lama juga saya menemukan alamat yang dituju. Jalan sudah sepi dan tidak ada orang yang bisa ditanyai.
Kami tiba di restoran pukul 22.00. Benar saja, restoran itu sudah tutup. Beruntung ada orang yang membukakan pintu saat saya ketuk. Setelah saya ceritakan rencana kami, ternyata petugas yang akan mengantarkan ke apartemen harus dipanggil dulu. Kami menunggu lagi hampir setengah jam.
Singkat cerita kami diantar oleh petugas ke lokasi apartemen. Di kanan kiri jalan berjajar gedung kuno. Yang kami masuki pun gedung kuno. Pertama kali ada pintu gerbang besi lalu melewati lorong yang gelap. Suasananya seperti masuk ke puri Pangeran Dracula. Kemudian kami naik lift yang sangat kuno ke lantai empat, barulah sampai di tempat.
Sesampai di dalam kami mendapati pintu bertubi-tubi. Pintu pertama masuk ke ruangan yang langsung menuju dapur dan kamar mandi. Pintu kedua menuju ke ruang makan. Pintu ketiga baru ke ruang tidur. Ini benar-benar di luar dugaan saya karena yang saya bayangkan hanya sebuah kamar berukuran3x4m. Ini bukan lagi sebuah kamar melainkan tiga ruangan yang luas bukan main. Dapur mungkin luasnya 4x4m, ruang makan 5x4m, dan ruang tidur 6x6m.
Suasana apartemeseperti dalam film yang menggambarkan vila atau istana vampireLotengnya tinggi sekali. Jendela juga tinggi sekali dengan gorden yang menjuntai. Pintunya banyak karena setiap ruangaada pintu. Saya terbayang suasana seperti dalam film, gorden bergerak-gerak sendiri, pintu terbuka sendiri, dan di ruang sebelaada suara langkah orang berjalan. Apalagi ini di Hongaria, tetangga Rumania, negeri asal vampir. Jadi agak scary gitu…. Ke mana bergerak istri selalu minta ditemani, padahal masih seputaran ruang tidur, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. Setiap saya bergerak istri selalu mengintil di belakang saya. Malam ini gak bakal bisa tidur nyenyak pikir saya

 

Kamar
Suasana di apartemen saya rekam dalam beberapa foto. Ada foto jendela yang tinggi dengan gorden terjuntai. Kalau hanya lihat di foto bisa salah sangka, sepertinya tempat yang nyaman. Akan beda bila berada di sini saat tengah malam. Suasana terasa seperti berada dalam puri Pangeran Dracula pada film-film tentang vampir.

Artikel Terkait