10. Welcome to Venesia

Backpacker italy, swiss dan balkan
10. Saya sudah berusaha agar bisa berangkat ke venesia secepat mungkin. Karena itu jalan2 di menara pisa saya targetkan maksimal satu jam saja. Toh hanya ada satu objek saja yg dilihat yakni hanya menara itu saja. Bahkan satu jam saya pikir juga sudah berlebihan. Tapi kenyataannya malah molor hampir dua jam.
Yang membuat lama adalah membuat foto dg berbagai gaya. Seperti kita ketahui turis suka membuat berbagai gaya saat berfoto dg menara pisa. Misalnya gaya seolah2 menahan menara agar tdk semakin miring, menyentuh puncak menara dg jari tangan, bersandar di menara, mengangkat menara dg tangan, mendorong menara agar semakin miring dan bahkan sampai menendang menara seolah2 mau merobohkannya.
Belum lagi waktu yg terpakai untuh mencari souvenir, sholat dan makan siang. Jadi kami baru meninggalkan pisa setelah jam 14 dari seharusnya jam 12 atau maksimum jam 13. Perjalanan balik ke florence dan apartemen jg makan banyak waktu sehingga barulah hampir jam 18 kami benar2 meninggalkan florence menuju venesia dg kereta.
Kami sampai di stasiun santa lucia venesia 2 jam kemudian atau sekitar jam 20an. Begitu keluar stasiun maka yang terlihat pertama kali adalah kanal. Karena barang bawaan cukup berat maka kami merencanakan naik taksi saja ke apartemen penginapan. Tapi tidak ada petunjuk atau tanda2 di mana ada taksi sebagaimana biasanya ada di setiap stasiun.
Selama tdk terpaksa sekali saya jarang bertanya ke orang. Kali ini saya terpaksa bertanya pada seorang penjaga booth di mana ada taksi. Dia bilang tdk ada taksi mobil, hanya ada taksi boat. Saya kembali menanyakan taksi mobil. Saya kaget krn dia jadi marah. Tdk ada taksi mobil, ini venesia. Bgmn ada mobil, jalan saja tidak ada. Welcome to venesia, demikian dia melanjutkan.
Dari dulu saya sudah tahu bahwa di venesia memang banyak sekali kanal dan perahu2 yg melintasi kanal. Tapi saya menduga yg namanya mobil tentu saja ada. Ternyata saya salah. Nantinya saya akan melihat sendiri, ternyata kanal2 itu memang satu2nya akses transportasi. Jangankan mobil, motor saja tidak ada.
Saya mendatangi loket taksi boat di pinggir kanal persis di seberang stasiun kereta. Saya tunjukkan alamat fondamenta minotto 156, 30122 venice, italy dan menanyakan taksi boat ke sana. Petugasnya melihat sebentar, lalu mengatakan dekat, paling 10 menit jalan kaki. Jadi dia sarankan jalan kaki saja.
Karena tidak ada pilihan lain, terpaksalah saya dan istri jalan kaki sambil menyeret koper. Setelah berjalan sekitar 75m tiba2 hati saya menciut. Di depan kami ada kanal lagi dan harus diseberangi. Yg membuat saya ciut adalah jembatan itu tinggi sekali dg tangga yg menanjak. Tentu saja jembatan harus tinggi krn di bawahnya adalah jalur lewat kapal. Masalahnya jembatannya tidak ada jalur koper, hanya tangga saja. Mau tidak mau kami harus mengangkat koper meniti anak tangga demi anak tangga. Hati yg sudah menciut semakin menciut lagi saat saya melihat google map. Ternyata masih ada 3-4 jembatan lagi yg perlu dilewati utk sampai di apartemen penginapan. Waktu tempuh bukan lagi 10 menit seperti kata si petugas, tapi menjadi 30an menit.
Akhirnya sampai juga di penginapan dan malam itu kami beristirahat memulihkan otot tangan dan kaki. Barulah besok paginya kami mulai mengeksplor venesia. Yang jelas saya sangat terkesan adalah penginapan kami persis di pinggir kanal. Begitu membuka pintu maka langsung sampai di kanal. Beberapa perahu terlihat tertambat di sepanjang pinggiran kanal.
Bersambung

 

Artikel Terkait