Traveling Sabah Brunei
4. Walaupun proses cek in sebenarnya adalah proses yg biasa2 saja, tapi khusus utk cek in kali ini mungkin patut diceritakan juga karena polanya adalah self cek in. Dia menyampaikan petunjuk2 via wa apa yg harus dilakukan saat kami nanti sampai di apartemen. Intinya kunci dia simpan di kotak surat. Tapi caranya dia ngasih instruksi yg sangat rinci bahkan dilengkapi gambar2 utk bisa masuk ke apartemen menarik juga utk diceritakan.
Di bawah ini instruksi rinci dari dia:
Instructions for self check in:
Enter Tower A lobby ( as in pic )
Turn left and enter the mailbox room
Your envelope with keys and access card will be in locked mailbox A25-16 for you
( code xyz and turn)
Use access card to enter lift area and lift to 23A ( 24 really 😅)
Turn right- Your unit is 06 (has number on door).
Begitu rincikan? Sampai instruksi belok kanan dan kiri dia masukkan juga. Bahkan mail box, nomor pintu dan jg amplop kunci ada fotonya juga 🙂
Hari pertama ini saya gunakan utk melihat2 pusat kota dulu atau pusat bandar menurut bahasa orang sini. Seperti yg sudah saya duga, pusat bandar kota kinabalu ini tidaklah luas. Semua bisa dijangkau dengan jalan kaki karena hanya terdiri dari beberapa blok saja.
Titik start saya adalah mal suria kinabalu. Lalu berjalan menyusuri jalan yang sejajar dengan pantai. Spot pertama adalah tempat kuliner sea food. Kemudian ada pasar besar kinabalu. Setelah itu pusat ikan masin yang menjual ikan asin dan juga snack2 kering. Lalu ada pasar handycraft dan souvenir yang disebut juga pasar filipina (saya tdk tahu juga mengapa disebut pasar filipina). Setelah itu ada sea food night market. Semua ini disebut jg area water front karena memang berjejer di sepanjang garis pantai.
O ya, siang itu saya juga datang ke kantor celcom yg bekerja sama dg xl utk mengurus paket xl saya. Ceritanya saya sdh membeli xl pass seharga 150rb yg berlaku 3 hari utk area malaysia, tp tidak bisa digunakan sejak saya mendarat di sabah paginya. Saya menyampaikan masalahnya dan petugas celcom mencoba utak atik hand set saya sampai 1/2 jam. Tapi akhirnya mereka menyerah juga tdk bisa mengaktifkan.
Solusi yg mereka sampaikan adalah membeli paket celcom 2gb utk 7 hari seharga 20 rm. Lalu bgmn dg paket 150rb yg sdh saya bayar? Dia bilang agar saya komplain saja ke xl saat sdh balik ke indonesia. Karena tidak ada pilihan lain, terpaksalah saya beli juga.
Lesson learned yg didapat adalah lebih baik kita beli kartu malaysia saja daripada mengaktifkan paket dari indonesia. Selain harganya jauh lebih murah, tdk ada juga risiko pengaktifan gagal.
Pengalaman kali ini memang agak ironis juga. Saya cukup sering ke malaysia dan selama ini memang selalu membeli kartu malaysia. Entah kenapa kali ini saya kok malah membeli paket di indonesia.
Malam hari kami balik ke sea food night market. Mau coba menjajal masakan sabah ini. Dari sekian sea food yg ada, saya jadi tergoda pada sotong yang besar2. Saya membayangkan betapa enaknya sotong bakar.
Bercerita tentang sotong bakar, sotong bakar paling enak yg saya rasakan adalah saat barbeque di thailand. Rasanya benar2 luar biasa nikmat. Saya sampai berulang kali nambah dan nambah lagi. Lalu yg kedua adalah sotong bakar di pandeglang banten. Bumbunya benar2 enak luar biasa. Kemudian yg ketiga adalah sotong bakar di jepang. Karena sdh lama sekali, saya lupa itu di mana. Yang jelas ada danaunya. Apakah itu kawaguchiko lake? Saya benar2 tidak ingat.
Saya sdh telanjur membayangkan sotong bakar yang lezat. Lalu setelah menunggu sangat lama karena pengunjung yang begitu banyak, akhirnya sotong bakar pesanan sayapun terhidang. Begitu melihat, saya agak kecewa karena sotongnya dipotong2 berbentuk lingkaran. Padahal bayangan saya sotongnya dibelah dan dibakar dalam bentuk lembaran. Karena begitulah cara membakarnya pada tiga momen sotong yang sangat lezar dalam memori saya. Saya tidak tahu apakah cara membakar itu mempengaruhi rasa. Tapi yg jelas malam itu saya agak kecewa karena rasa sotong bakarnya biasa2 saja. Jauh sekali dari ekspektasi saya.