13. Keliling Desa

 

13. Setelah itu saya keluar rumah sendirian dan berkeliling selintas mengitari sekitar rumahnya. Saya menempuh jalan berkeliling sambil menikmati suasana desa yg hening dan tenang. Rumah2 khas jepang yg rapih dan bersih. Hampir semua rumah memiliki taman yg terawat di depan rumahnya. Yg menarik adalah hampir semua rumah punya tanaman bonsai di taman mereka.
Saya terus berjalan. Melintasi jalan desa dan melewati rumah demi rumah. Kadang2 diselingi ladang di antar rumah2. Lalu melintas melewati ladang yg luas seluas mata memandang. Pada arah yg berlawanan dari ladang terlihat bukit yg hijau sebagai latar belakang perumahan penduduk. Masya allah, saya benar2 mengagumi dan menikmati suasan desa jepang ini.
Jam 14 seuai jadual tadi, kami lalu di bawa melihat2 lokasi lain yg agak jauh dg mobilnya. Pertama ke tempat yg agak ketinggian tempat pembibitan bunga dan lanjut ke sebuah temple desa. Setelah itu kami dibawa ke semacam pusat kerajinan yakni menenun kain menggunakan alat tenun manual dengan tangan dan pemintalan benang katun juga dengan tangan.
Kami kembali ke rumah sudah agak sore. Dia langsung ke dapur utk menyiapkan makan malam dan istri saya mengikuti. Lalu bersama2 mereka meracik sayuran sambil menyebut nama2 sayuran tsb. Kelihatannya saja mereka mengobrol dg seru namun sebenarnya obrolan mereka itu tdk jelas krn bercampur antara bahasa inggris level pra basic, bahasa indonesia dan bahasa jepang.
Sesuai jadual maka makan malampun dihidangkan jam 19. Menunya nasi, udang, ikan, tahu dan aneka sayuran. Mangkok tempat nasinya kecil sekali sehingga saya terpaksa harus nambah nasi tiga kali agar mencapai level kenyang. Tuan rumah tertawa waktu saya nambah pertama kali, agak kaget saat nambah yg kedua dan semakin kaget dengan nambah yg ketiga. Kata istri saya makan saya memang banyak. Kalau kata saya, saya hungry.
Ada tv di ruang makan, tapi tidak kami nyalakan sama sekali. Bahkan terpikir saja tidak. Kami masih tenggelam dalam sensasi menikmati tinggal di rumah petani di desa jepang. Malam itu kami tidur cepat. Jam 21 kami sudah berbaring di futon yang nyaman yang terhampar di atas tatami. Kami menarik selimut dan langsung tidur pulas sampai subuh.
Semalam sudah disepakati bahwa kami akan mengambil kereta paling pagi dari stasiun kaibara yg menuju shin osaka. Kami harus memilih kereta paling pagi karena hari ini adalah jadual ke hiroshima sedangkan kami harus balik ke kyoto dulu utk mengambil koper yg dititipkan di penginapan.
Kereta paling pagi adalah jam 07.12. Kami akan berangkat dari rumah jam 06.30. Jadi utk breakfast kami minta utk dibungkus saja dan kami akan makan di kereta. Subuh2 kami sdh mandi dan ternyata tuan rumah jg sdh bangun dan sdh sibuk di dapur menyiapkan bekal utk kami.
Jam 06.30 semuanya siap. Kami foto2 lagi sebelum akhirnya naik mobil dan meluncur ke stasiun kaibara. Sampai di stasiun tuan rumah menemani kami di ruang tunggu stasiun, mengantar sampai kami naik gerbong saat kereta datang dan melambaikan tangan saat kereta mulai bergerak. Sayonara kaibara dan kereta semakin jauh meninggalkan kaibara menuju shin osaka.
 

Artikel Terkait