14. Kemudian saya mengetahui bahwa nama permainan memukul bola yg dimainkan oleh senior citizen tsb adalah gateball dan ada juga yg menyebut getball. Katanya memang itu permainan para orang tua di jepang. Tapi saya juga dapat info bahwa gateball juga sdh dimainkan di indonesia sebagai olahraga prestasi dan bahkan akan dipertandingkan di pon.
Setelah puas melihat kegiatan di lapangan tersebut maka kami kembali melanjutkan perjalanan dg sepeda ke nijo castle yg terletak persis di sebelah lapangan tsb. Kami tidak masuk ke dalam, hanya mengambil beberapa foto saja karena tujuan utama kami adalah kyoto imperial palace.
Bersepada di tengah kota kyoto ini benar2 menyenangkan dan sangat nyaman. Betapa tidak, suhu udara dingin sehingga kita tidak keringatan apalagi kegerahan dalam menggowes sepeda. Tapi walau suhu dingin namun matahari bersinar terik dalam cuaca yang amat cerah. Dingin tapi hangat, begitulah yg terasa di badan saat berada di bawah sinar mentari.
Di beberapa ruas jalan tersedia jalur khusus sepeda. Jika tidak ada maka sepeda melintas di trotoar. Lalu lintas kendaraan bermotor yang relatif lengang juga membuat kami menggowes dengan nyaman. Apa lagi dengan kontur kota yg rata tanpa ada tanjakan, maka sempurnalah kenyamanan bersepeda di kota kyoto.
Komplek kyoto imperial palace meliputi taman yg amat luas dan bangunan2 kekaisaran. Untung benar kami bersepeda, kalau tidak tentu saja harus jalan kaki mengitari taman yg sangat luas tersebut. Jika para pengunjung lain terpaksa berjalan kaki menghabiskan waktu puluhan menit untuk berpidah dari satu spot taman ke spot yg lain maka kami dg enaknya cukup beberapa menit saja utk mencapai seluruh sudut taman dg bersepeda.
Beberapa pohon sakura sudah mulai bermekaran di awal maret ini. Dengan sangat excited kami berpose di bawah bunga sakura yg cantik itu dalam berbagai gaya dan pose utk diabadikan dengan kamera hp. Saya yg tidak paham bunga harus mengakui bahwa bunga sakura itu memang cantik. Berpose dg latar belakang bunga sakura yg bermekaran tsb memang selalu menghasilkan foto yang sangat menarik.
Spot ketiga yg menjadi incaran saya adalah menyusuri kamo river. Petugas di penginapan mengatakan itu adalah lokasi yg cantik utk dikunjungi. Saya lalu memilih kamogawa park di pinggir kamo river sebagai titik awal start. Ya ampun, saya sulit mengungkapkan dengan kata2 betapa menyenangkannya menggowes sepeda menyusuri kamo river. Sungai yg bersih dah air yg jernih ada di sebelah kiri.
Sementara di sebelah kanan kami adalah hamparan taman yang memanjang mengikuti alur sungai.
Kami melihat kelompok warga senior citizen yg bermain getball di taman. Bertemu juga dengan keluarga yg piknik dengan membentangkan tikar dengan aneka makanan yg terhidang di atasnya. Sambil terus menggowes kami melihat anak2 yg berlarian kejar2an. Di lokasi lain ada sekelompok anak sekolah latihan rugby. Lanjut lagi bertemu dg orang2 yang sedang latihan karate. Lalu ada kelompok lain yg latihan taekwondo. Pokoknya betul2 komplit. Warga kota benar2 memanfaatkan taman sepanjang aliran sungai tsb utk berbagai aktivitas out door. Ini benar2 kota yg membahagiakan warganya. Nyaman kotanya bahagia warganya. Eh, kok jadi mirip tema kampanye anis sandi dulu ya.
Dengan bersepeda maka kami gampang sekali mau pergi ke manapun, termasuk mencari ramen halal. Saya tidak dipusingkan lagi dengan mencari rute kereta atau bus atau berpindah2 line kereta utk menuju lokasi tertentu. Dengan bersepeda kita bisa langsung stright to the point ke tujuan kita. Jadi setelah sampai di jembatan komanocho maka kamipun naik kembali ke jalan raya menuju ramen halal di daerah sugimitocho. Demikianlah maka acara sepeda indah ini ditutup dengan mengganyang ramen panas yg nikmat.
Pokoknya ini adalah pengalaman kedua terindah saya dari dua pengalaman paling menyenangkan dari seluruh backpacker jepang. Pengalaman terindah pertama adalah bertemu salju di sapporo dan bersepeda keliling kota kyoto adalah yg keduanya.