16. Tiga Masalah Go Show

 

 

 

 

 

 

Backpacker turki, 17 april – 02 mei 2019

 

16. Setelah mengeksplor cappadocia maka rencana traveling kami selanjutnya adalah ke pamukkale utk melihat sisa2 peradaban kota hierapolis. Lalu lanjut ke selcuk (baca seljuk) utk melihat peninggalan kota ephesus. Semua adalah kota2 peradaban romawi timur atau disebut juga byzantium.

 

Saya sudah tahu bahwa traveling secara go show tanpa booking penginapan dan transportasi akan mengandung potensi masalah saat dijalani. Potensi masalah di penginapan jauh lebih besar dan lebih vital dibanding transportasi. Bayangkan kejadiannya jika dalam kondisi paling ekstrim kita tdk dapat penginapan sama sekali. Mungkin masih bisa diterima jika saya backpacker sendirian. Tinggal datang ke stasiun dan numpang tidur di kursi stasiun. Tapi sayakan dg istri. Tidak mungkinlah perempuan tidur di stasiun.

 

Beda dengan transportasi. Risiko go show transportasi tidaklah sebesar penginapan. Ada banyak pilihan moda transportasi seperti kereta dan bus. Ada banyak perusahaan bus yg tersedia. Ada banyak jadual juga. Jika sebuah perusahaan bus penuh maka bisa cari perusahaan lain. Jika pagi penuh maka bisa ambil siang dan seterusnya. Jadi oleh karena itu saya tdk terlalu kuatir dg masalah transportasi jika traveling go show.

 

Seperti sudah diceritakan sebelum ini maka masalah go show saya yg pertama adalah transportasi istanbul-cappadocia. Masalah kedua dan lebih berat adalah penginapan. Nah, masalah ketiga dan jauh lebih berat lagi berkaitan go show ini justru kembali ke masalah transportasi.

 

Masalah kedua go show soal penginapan sudah diselesaikan di hari pertama kedatangan kami di cappadocia dg cara yg saya pikir sangat absurd. Oleh karena itu urusan tiket bus ke pamukkale baru bisa saya urus pada hari kedua. Saya optimis tidak ada masalah karena saya mencari tiket utk besok hari, bukan utk hari ini. Andai satu perusahaan bus full maka saya bisa pindah ke perusahaan yg lain. Jika satu schedule full maka saya bisa pindah ke schedule yg lain.

 

Loket bus pertama yg saya datangi mengatakan full utk keberangkatan besok. Bus kedua juga full. Bus ketiga sampai kelima juga full. Bus keenam tdk ada lagi krn hanya ada 5 perusahaan bus yg melayani cappadocia-pamukkale. Okelah, kalau begitu saya masuk ke plan kedua yakni mengubah schedule. Tapi sungguh tdk beruntung, jadual ke pamukkale hanya satu kali sehari.

 

Sewaktu mencari2 info bus itu sebenarnya ada calo yg menawarkan naik kendaraan privat saja dg tarif dua kali lipat dari tarif bus. Saya masih menolak krn masih punya harapan dg alternatif lain. Selain itu saya juga kuatir tdk nyaman perjalanan 10 jam jika menggunakan kendaran kecil.

 

Sebenarnya saya sudah mulai was2 namun masih bisa berpikir alternatif lain. Saya akan beli tiket ke izmir saja walau sebenarnya izmir lebih jauh dari pamukkale. Tapi tidak apa2, lebih baik saya memutar ke izmir dulu dan kemudian balik lagi ke pamukkale dari sana daripada tdk dapat tiket sama sekali.

 

Saya balik ke semua loket bus dan menanyakan tiket ke izmir. Semua menjawab sama, full. Ternyata bus yg ke izmir adalah bus yg sama dg ke pamukkale. Dari pamukkale bus tersebut akan lanjut ke izmir. Saya kecele karena di loket ada jurusan cappadocia-pamukkale dan ada pula jurusan cappadocia-izmir. Harusnya itu trayek terpisah, tidak tahunya malah menggunakan bus yg sama.

 

Saya masih tidak menyerah. Skrg saya tdk berangkat dari goreme lokasi saat ini tapi saya akan ke nevsehir saja. Lalu dari nevsehir baru naik bus jurusan pamukkale. Tapi benar2 mengesalkan. Ternyata bus dari nevsehir ke pamukkale adalah bus yg sama yg dari goreme ini. Ya ampun, akhirnya masalah ketiga traveling go show jadi kenyataan juga. Segala daya upaya mentok semua.

 

Tidak ada jalan lain, kami terpaksa ambil kendaraan privat saja ke pamukkale dg harga dua kali lipat. Tapi saya lupa siapa orang yg menawarkan privat tadi. Yg saya ingat dia menawarkan privat di depan loket bus suha. Jadi saya tanya ke loket suha, bagaimana jika saya ambil privat saja. Oleh petugas suha saya malah diarahkan ke loket bus oncu. Jadi sayapun menuju oncu. Dan apa yg terjadi? Harga tiket privat ke pamukkale adalah 1.000 lira, 10 x lipat dari tiket bus. Saya mau bilang tadi ada yg menawarkan hanya dua kali lipat. Tapi bagaimana mau bilangnya, yg mana orangnya saya juga sdh lupa.

 

Saya benar2 sdh buntu dg masalah ketiga go show ini. Dg lunglai saya sdh mau balik ke hotel dan berpikir lagi nanti di hotel ketika tiba2 petugas oncu memanggil saya lagi. Dia bilang coba datang lagi besok pagi, kelihatannya ada yg cancel, demikian katanya. Alhamdulillah, saya jadi agak lega juga. Mudah2an masalah ketiga ini close juga.

 

Besoknya pagi2 sekali saya sudah kembali ke loket oncu. Tapi kali ini saya tidak lagi beruntung karena masalah tdk selesai. Ternyata dia kembali bilang full. Jadi harapan ada yang cancel hanya php saja. Bus tetap full. Wadduh, padahal ini hari ketiga saatnya kami meninggalkan cappadocia. Pagi ini juga kami sdh cek out dari penginapan.

 

Saya sudah tdk ada akal lagi. Alternatif terakhir hanyalah mengubah total itinerary. Langsung balik ke istanbul dan membatalkan pamukkale atau ganti pamukkale dg ankara. Agak lama juga kami termangu dan diskusi di bangku tempat menunggu bus memikirkan langkah apa yg akan diambil. Di tengah2 situasi tanpa harapan tersebut tiba2 petugas bus oncu memanggil kami lagi. Katanya ada tiket utk kami ke pamukkale. Ya allah, kembali saya dapat rahmat utk ketigakalinya. Masalah ketiga traveling go show pun diselesaikan dg happy ending. Alhamdulillah sekali, akhirnya kami jadi juga ke pamukkale, melihat kota hierapolis dan ephesus.

Artikel Terkait