Backpacker italy, swiss dan balkan
4. Penginapan yg saya pesan di roma bukanlah sebuah kamar hotel, tapi apartemen. Jadi si pemilik mengirim pesan bahwa ini bukanlah hotel, kami tidak punya resepsionis 24 jam, kami perlu mengatur check in tamu, check in tersedia jam 14-20, check in yg kemalaman akan kena cost tambahan dan check out jam 11. Demikianlah pesan yg dia kirim.
Saya sampaikan bahwa saya akan sampai jam 9 atau 10 pagi. Krn check in baru bisa jam 14, saya hanya minta izin dibolehkan titip koper dulu, lalu kami akan pergi dan balik lagi sorenya utk check in. Tapi dalam hati kecil berharap sekalian tanggung basah maka sekalian dibolehkan check in langsung.
Beberapa kali pengalaman saya, pemilik apartemen biasanya mengizinkan titip koper sekalian check in sepanjang pada hari itu memang tdk ada tamu lain yg menempati. Pada backpacker jepang 1 kami bisa langsung check in pagi di apartemen higashi jujo walau sambil kami check in sambil petugasnya juga bersih2 krn tamu sebelumnya baru saja check out.
Pada backpacker jepang 2, apartemen asakusa membolehkan kami check in pagi di satu kamar dari 5 kamar yg dipesan. Itu krn kamar yg 4 lagi memang masih ditempati tamu. Jika kosong mungkin sekali kami bisa check in sekaligus 5 kamar.
Ada cerita konyol juga di aparteman asakusa ini. Saya sudah diberi password kunci semua 5 kamar tapi hanya 1 yg boleh dibuka utk check in pagi. Jadi setelah memasukkan semua koper ke kamar yg satu itu, saya penasaran jg dg kamar yg lain. Lalu saya bukalah kombinasi pass word salah satu kamar. Pintu terbuka dan keluarlah seorang perempuan. Saya kaget sekali, ternyata ada orang di dalam. Saya minta maaf berkali2 salah buka pintu. Untunglah dia tdk marah krn dia langsung masuk kembali. Jadi saya baru saat itu ngerti kenapa kami tdk bisa check in pagi di kamar yg lain yakni krn masih ada orangnya. Tadinya saya tdk mengerti kenapa kamar yg ini bisa dan yg lain tidak.
Pesawat kami landing jam 7 pagi di fiumicino intl airport roma. Utk menuju lokasi maka sejak saya di jakarta pemilik apartemen sdh mengarahkan dg 2 cara yakni private driver 45 euro (mungkin maksudnya taksi) atau shuttle bus di terminal 3 tujuan Via Crescenzio 2 seharga 6 euro. Saya mengira bahwa via crescenzio 2 adalah melalui cresenzio 2, jadi saya bertanya lagi via wa, apa nama halte pemberhentian busnya. Dia jawab via cresenzio 2. Oh, ternyata via cresenzio 2 itu nama tempat bukan via seperti pengertian kita. Misalnya saya ke behil via tol semanggi, artinya saya melalui tol semanggi. Mungkin orangnya juga kesal. Sudah dibilangin via cresenzio 2, kok saya nanya lagi halte apa.
Nantinya saya baru mengerti bahwa banyak sekali via di roma ini. Ada via cresenzio, via porcari, via borgo vittorio, via alberico, via triboniano dan via via lain banyak sekali. Olala, ternyata via itu artinya jalan. Pantesan di peta semua ada vianya. Saya cek di google translate arti via bahasa italia. Translate to indonesian, melalui. Lha, kok melalui? Saya cek translate to english, street. Hadeuh, google saja jg salah seperti saya kalau terjemah ke bahasa indonesia.
Berkat panduan google map, akhirnya jam 10an kami sampai di Appartamento Mellini 35 Lungotevere dei Mellini, 35, 00193 Roma RM, Italy setelah jalan dari via cresenzio 2. Orangnya sudah menunggu. Dia menunjukkan kamar, kunci, peta wisata roma dan fasilitas kamar berupa kulkas kecil, micro wave, mesin kopi dan heater kamar. Apartemennya lumayan juga, apartemen 2 kamar di mana 1 kamar utk tidur dan 1 lagi ruang serba gunanya. Sayang saja tidak ada dapurnya.
Appartamento mellini ini adalah pilihan kedua saya. Sebelumnya saat mengurus visa saya memasukkan apartemen roma camping in town di via aurelia 831, 00165 rome, italy. Saya ambil ini krn murah walau lokasinya jauh dari pusat kota. Tapi kemudian setelah visa keluar saya berpikir ulang lagi bahwa nanti akan repot jika terlalu jauh dari pusat kota. Jadi saya coba searching lagi apartemen dekat pusat kota namun masih masuk budget saya sampai ketemulah apartemen ini. Apartemen sebelumnya dicancel dan yg baru ini dibook.
Saya bersyukur sekali sempat mengubah penginapan. Lokasi sekarang dekat sekali dg vatikan city. Basilica san pietro dapat ditempuh hanya dg jalan kaki. Sambil menuju pusat katolik roma sedunia itu kami sekalian juga bisa mengunjungi benchmark lainnya seperti palazzo di giustizia dan castel sant angelo. Dari castel sant angelo jika ditarik garis lurus maka kita akan sampai di basilica san pietro melalui via dei corridori borgo sant angelo.
Berbagai bench mark lainnya yg ditunjukkan oleh pemilik apartemen melalui peta kertas yg diberikannya ke saya juga relatif dekat semua. Semua bisa dicapai dg jalan kaki. Mungkin kecuali colosseo roma atau selama ini lebih saya kenal sebagai coloseum roma. Mungkin nanti kami akan naik subway menuju ke sana.