- Lip gloss
Suhu udara di musim gugur pada siang hari sekitar 5 derajat Celcius di Helsinki. Malam hari jelas lebih dingin lagi, mungkin bisa mendekati nol. Tetapi walau mendekati nol, air belum menjadi es dan tentu saja tidak ada salju. Semakin ke selatan, maka dinginnya semakin berkurang. Di Spanyol yang terletak di selatan eropa, dinginnya tidak begitu menggigit. Jadi walaupun sama-sama di Eropa, tetapi begitu melanjutkan perjalanan dari Spanyol ke Finlandia, terasa sekali perbedaan tingkat kedinginan suhu.
Karena udara yang kering dengan kelembaban rendah, maka kita harus rajin pakai krim pelembab kulit dan bibir. Sudah pakai krim saja kulit masih pecah dan luka, apalagi tanpa krim.
Dulu waktu di Jepang saya tidak mengerti tentang hal ini. Dikirain krim hanya untuk perempuan. Dalam pikiran saya, masa laki-laki pakai krim segala. Akibatnya kulit pecah-pecah dan luka. Walau sudah pecah dan luka, saat itu saya tetap belum tahu bahwa penyebabnya adalah karena tidak memakai krim. Padahal di kamar mandi hotel saat itu tersedia krim pelembab. Hal yang sama terjadi pada bibir.
Oleh karena itu setelah tahu bahwa pelembab perlu digunakan dan bukan hanya untuk perempuan, maka pada waktu ke Jerman beberapa tahun kemudian saya sengaja membawa krim dan lip gloss untuk pelembab bibir. Saking traumanya dengan bibir pecah saat di Jepang, saya selalu pakai lip gloss yang tebal saat di Jerman. Sampai saya tidak sadar kalau penampilan saya jadi gimana gitu, bibir yang selalu basah merekah seperti ……………….. (isi sendiri ya). Sadarnya saat diledek teman yang menyatakan bibirnya seksi banget basah merekah.