Dulu saya sekeluarga ikut bpjs dan dengan teratur membayar iurannya selama beberapa bulan. Kemudian saya sering sekali mendengar cerita2 yg tdk enak ttg bpjs. Petugas rs dan pasien sendiri mengkonotasikan dan mengistilahkan peserta bpjs sbg berobat gratis. Sehingga timbul ungkapan, berobat gratis, kok maunya minta dilayani. Padahal peserta bpjs itu bukan berobat gratiskan karena mereka membayar iuran.
Karena konotasi gratis itu, saya pernah membaca kasus pasien yg sakit parah dan harus dirawat namun rs bilang kamar penuh krn si pasien mendaftar sbg bpjs. Si pasien terpaksa pulang lagi.
Tapi kemudian si pasien yg sama datang lagi ke rs yg sama. Skrg dia datang sbg pasien bayar sendiri tanpa bpjs. Eh, skrg kamarnya jadi tersedia.
Mengetahui berbagai kasus tidak enak tsb, akhirnya saya tidak lagi membayar iuran bpjs. Saya pasti akan sakit hati jika mengalami penolakan spt di atas. Sdh bayar iuran, malah dianggap berobat gratis dan ditolak masuk rs dg alasan kamar penuh.