Backapacker turki, 17 april – 02 mei 2019
11. Kembali ke masalah traveling go show, maka saya sampaikan ke travel biro bahwa saya belum ada penginapan utk malam ini. Katanya dia akan bantu mencarikan sementara kami ikut red line tour.
Perlu saya ceritakan bahwa karena begitu luasnya area cappadocia maka ada tiga rute tour yg disediakan yakni red line, green line dan blue line. Masing2 rute perlu waktu sehari penuh yakni dari jam 09.30 sampai jam 17.00. Saya hanya ditawarkan red line dan green line saja sedangkan blue line tdk ditawarkan. Dari ilustrasi dan foto2 yg ada kelihatannya yg paling penting dan menarik memang red line dan green line.
Saat makan siang di tengah2 kegiatan tour saya dapat info dari guide bahwa semua kamar penuh. Hanya ada satu kamar di kayatas hotel dg harga 450 lira. Harga ini termasuk mahal menurut saya krn penginapan cappadokiss yg saya book hanya sekitar 250 lira. Saya minta dicarikan yg lebih murah tapi katanya tdk ada. Saya hanya diberi pilihan ambil atau tidak. Kalau tdk maka akan diberikan ke orang lain.
Sungguh sebuah pilihan yg bagai buah simalakama. Jika diambil maka harganya hampir dua kali lipat dari budget saya. Jika tdk diambil saya takut juga jika semua hotel memang penuh dan saya tdk dapat kamar malam ini. Jika mencari sendiri jg hampir mustahil. Tour baru selesai jam 17. Lalu apakah mungkin saya datangi setiap hotel satu per satu sambil menyeret2 koper dan menyandang ransel sementara hari sdh hampir malam. Saya benar2 frustrasi krn pencarian secara on line masih belum bisa juga. Booking.com masih juga bermasalah dg area turki. Akhirnya tidak ada pilihan lain. Saya sampaikan ke dia, yes i take it.
Tour selesai bukan jam 17.00 tapi molor jadi jam 17.30. Kami diantar ke hotel kayatas tsb oleh mobil travel biro. Petugas hotel menunjukkan kamar yg sdh saya iyakan. Muka sayapun langsung kecut melihat kondisi kamar. Sekali pandang kamarnya sungguh mengecewakan. Kamarnya jelek sementara ada tiga single bed di kamar tsb. Petugasnya menanyakan apakah saya ok. Dg tegas saya jawab sangat tdk ok. Saya minta tempat tidur double bed. Dia mengalah dan menunjukkan kamar lain. Lha tadi katanya hanya ada satu kamar sisa, kok sekarang ada kamar lain lagi. Tapi kamar inipun tdk memuaskan saya. Saya bilang bahwa kami minta cave room, kamar di goa.
Si petugas tdk bisa menjawab lagi. Dia minta saya bicara saja langsung dg manager. Kemudian datanglah si manager dan menunjukkan saya kamar cave room. Harganya 1.000 lira. Wadduh, ini malah 4x lipat dari budget saya. Tapi memang kamarnya kelas suite yg cukup mewah dan luas. Lalu saya minta waktu utk berembug dg istri.
Saya diskusi dg istri. Kami benar2 tdk sreg dg hotel ini. Istri menanyakan apa mungkin kita cancel saja. Saya ragu krn sebenarnya itu sdh dibook oleh travel biro utk saya. Lagipula jika dicancel apa kami masih ada waktu utk mencari door to door. Bgmn jika semua penuh sementara hari sdh semakin sore.
Akhirnya naluri backpacker yg berani malu dan setengah nekad keluar juga. Saya memohon dg bahasa sangat halus dan penuh hati2, apakah saya boleh dikasih waktu utk mencari kamar lain dulu. Jika saya dapat maka booking ini saya cancel dan jika tdk dapat maka saya akan balik ke sini.
Dipikir2 ini sebenarnya permintaan yg sdh sangat keterlaluan. Saya sdh bilang konfirm booking, sekarang minta dibatalkan. Pembatalannyapun pakai syarat lagi yakni jika saya dapat kamar di tempat lain. Jika tidak dapat maka tdk jadi batal. Sebuah permintaan yg sangat keterlaluan kan?
Tapi si manager tdk marah (atau sebenarnya marah tapi tdk diperlihatkan?). Dia menelpon travel biro. Setelah mereka bicara dalam bahasa turki, hpnya diserahkan ke saya. Lalu saya ulangi permohonan saya ke travel biro tsb. Lalu hp dikembalikan ke si manager. Setelah bicara lagi dg travel biro, dia setuju memberikan waktu 10 menit utk mencari kamar lain.
Tapi mana mungkin saya bisa mencari kamar door to door ke hotel lain hanya dalam waktu 10 menit. Karena sdh tanggung basah dg permintaan saya yg kelewat batas ini maka saya semakin kelewatan lagi keterlaluannya dg minta waktu satu jam. Saya tdk tahu apakah krn dia sdh kesal sekali kepada saya atau memang ikhlas membantu, yg jelas dia setuju memberikan waktu satu jam.
Setelah mengucapkan terima kasih berkali2 maka saya dan istri langsung gerak cepat menyapu bersih seluruh penginapan di sana. Penginapan pertama full, kedua full, ketiga full dan sampai sepuluh lebih full semua. Kami mulai putus ada dan percaya bahwa semua penginapan memang full. Kami sudah mau balik saat beberapa meter di pertigaan sebelah kiri ada sebuah penginapan lagi. Ini yg terakhir kata saya, setelah ini kita balik lagi.
Nama penginapannya cappadocia cave rooms. Dg tanpa harapan saya mendatangi ruang resepsionis dan menanyakan apakah ada kamar. Betapa kagetnya saya dalam sukacita saat dikatakan masih ada kamar. Saya dibawa melihat kamarnya dan saya langsung exciting krn ini kamar cave room. Saat saya tanya harganya sayapun kaget yg kedua dalam sukacita krn harganya 250 lira sesuai budget saya.
Alhamdulillah ya allah, betapa besar nikmat yg saya terima. Nyaris tdk dapat tiket bus dan duduk di sudut paling belakang bus diganjar dg perjalanan bus yg sangat nyaman. Nyaris tdk dapat penginapan gara2 go show diganjar dg kamar yg diimpikan dg harga yg murah.
Sayapun lalu kembali ke hotel kayatas, menemui sang manager dan mengatakan saya sdh dapat kamar. Ok katanya, no problem. Tapi saya tahu diri. Saya bukan hanya berkali2 tapi belasan kali mengucapkan terima kasih atas kebijakan dan pengertian dia. Bukan hanya terima kasih, tapi sangat berterima kasih.
Lalu apakah masalah yg timbul akibat go show ini sdh selesai? Ternyata tidak. Masih ada lagi masalah ketiga yg jauh lebih buruk, lebih dramatis dan lebih menegangkan lagi.