13. Pilot Balon Udara

 

 

 

 

 

 

Backpacker turki, 17 april – 02 mei 2019

 

13. Setelah balon tegak sempurna maka para penumpangpun dipersilahkan masuk ke dalam keranjang. Tadinya saya pikir ada tempat duduk di dalamnya seperti kita naik perahu tapi ternyata tdk ada. Semua penumpang hanya bisa berdiri saja.

 

Keranjang itu terdiri dari lima kompartemen yakni satu kompartemen di tengah dan dua kompartemen di kiri dan dua di kanan. Kompartemen tengah ditempati oleh pilot dan copilot balon beserta tabung gas dan peralatannya. Kompartemen penumpang diisi oleh 6 orang sehingga total ada 4 kompartemen x 6 orang menjadi 24 penumpang ditambah 1 pilot dan 1 copilot. Total ada 26 orang yg dibawa oleh sebuah balon.

 

Kompartemennya sangat kecil sehigga 6 orang di dalamnya nyaris tdk bisa bergerak. Tapi semua bisa berjejer di tepi keranjang sehingga semua dapat akses bebas melihat keluar. Pilot menambahkan terus semburan apinya dan balonpun perlahan naik mengudara. Semakin lama semakin tinggi dan kamipun benar2 melayang di udara bebas sekarang.

 

Semua orang mengabadikan momen ini baik dg kamera hp maupun kamera benaran. Yg saya kuatirkan adalah bagaimana jika tangan tersenggol lalu kamera jatuh ke bumi. Alangkah mengenaskannya. Makanya saya mewanti2 istri akan jangan sampai menjulurkan kamera keluar keranjang. Cukup dari dalam keranjang saja sehingga jika tersenggol orang lain maka jatuhnya masih di lantai keranjang.

 

Tempat bediri saya ada di sisi paling jauh dari kompartemen pilot. Karena ingin melihat cara pilot mengendalikan balon dari dekat maka dg minta maaf pada penumpang lain saya menggeser posisi saya mendekati kompartemen tengah. Cukup sulit juga bertukar posisi tsb krn penumpang benar2 berdiri berdesak2an nyaris tidak bisa bergerak.

 

Akhirnya saya bisa juga mendekati kompartemen pilot. Saya penasaran bagaimana balon diarahkan dan bagaimana balon bisa berotasi sehingga keranjang juga ikut berotasi. Rotasi keranjang membuat sudut pandang penumpang bisa berubah. Saya tdk mengajak bicara pilot, hanya mengamati cara kerjanya saja.

 

Saya lihat mereka menyalakan api lalu mematikan lagi. Lalu menarik beberapa tali yg terhubung ke balon. Saya menduga tali yg ditarik inilah yg membantu utk manuver rotasi balon. Adapun naik turun balon diatur dari nyala api. Yang saya belum tahu adalah bagaimana cara mengarahkan balon secara horisontal.

Saya akan menanyakan lebih lengkap tentang mengendalikan balon ini ke pengelola cappadocia cave rooms. Kebetulan dia juga seorang pilot balon juga.

 

Saat api disemburkan maka terdengar juga suara gas yg tersembur. Suaranya persis suara kompor gas tukang nasi goreng kaki lima namun tentu saja jauh lebih keras. Selain itu adalah suara penumpang yg bercakap2 dan seruan2 kekaguman.

 

Balon kami melintasi kota, gurun, rumah2 batu, lembah dan bukit. Kadang turun mendekat ke bumi dan kadang naik membumbung tinggi ke langit. Udara sejuk tidak angin. Langit juga sangat cerah. Di langit yg biru terlihat puluhan balon lain juga melayang2 di udara. Benar2 sebuah pengalaman yg sangat mengesankan.

 

Kami melayang selama 45 menit. Saya lihat balon mulai menurunkan ketinggiannya. Di bawah ada area yg datar. Kendaraan semacam trailer mini tempat keranjang balong mendarat sudah menunggu. Dg sangat mulus nyaris tidak terasa balonpun mendarat dg antengnya di atas kendaraan khusus tadi.

 

Secara perlahan balon mulai menyusut. Tutup atas balon terbuka sehingga udara panas lebih cepat lagi lepasnya. Balon terus menyusut sampai akhirnya terhampar di tanah. Lalu diulur memanjang dan setelah itu digulung.

 

Kami kembali ke penginapan. Saya masih sangat penasaran tentang cara mengendalikan balon. Jadi setelahsarapan pagi sayapun mendekati pengelola penginapan yg juga seorang pilot balon tsb. Saya minta a brief description how to control balloon.

 

Penjelasan dari dia cukup mengagetkan saya juga. Ternyata balon hanya bisa dikontrol naik dan turun saja, tdk bisa dikontrol utk bergerak ke tujuan tertentu. Itu benar2 hanya tergantung pada angin. Seorang pilot tidak pernah tahu dia akan mendarat di mana krn anginlah yg menentukan. Jadi pada setiap penerbangan balon tidak pernah akan mendarat pada lokasi yg sama.

 

Kemudian panas udara di dalam balon hanya ditentukan by feeling saja. Tidak ada alat ukurnya. Pilot hanya melihat altitude meter, alat penentu ketinggian. Jika ingin terbang lebih tinggi maka api disemprotkan dan demikian pula sebaliknya. Adapun untuk membuat balon bisa rotasi memang sesuai dg dugaan saya yakni dg menarik tali yg terhubung ke balon. Jika tali ditarik maka ada bagian balon yg agak tertekuk ke dalam sehingga menimbulkan efek rotasi.

 

Demikianlah, selain sudah merasakan naik balon maka saya juga mendapatkan pengetahuan baru. Terutama pada fakta bahwa balon tersebut benar2 terbang melayang hanya bermodalkan udara panas saja. Tidak ada pemakaian gas lain seperti yg saya kira selama ini. Jadi secara teori ini lebih aman krn tidak ada resiko terjadinya ledakan gas.

Artikel Terkait