23. Kisah tentang Toilet

Kali ini bolehkah saya bercerita tentang toilet. Boleh ya. Orang bule itu suka kebersihan. Setiap keluar dari toilet dia pasti cuci tangan di wastafel. Tapi dia tidak bilas bekas bab pakai air, hanya pakai tisu saja. Orang Indonesia tidak semua cuci tangan di wastafel selesai dari toilet. Tapidia pasti bilas pakai air setelah bab. Jadi yang bersih itu siapa.

Sebagaimana kita ketahui toilet di Eropa tidak menyediakan air untuk bilas. Bagi kita orang timur yang biasa bilas seusai hajat alami tentu tidak bisa menerima ini. Akhirnya segala macam cara ditempuh agar tetap bisa berbilas. Biasanya bawa botol atau gelas ke toilet dan menampung air di wastafel untuk bilas. Untungnya hampir semua toilet ada wastafelnya, tinggal persoalan masalah jarak saja. Beruntung jika wastafel ada di sebelah toilet. Menampung air di botol dan berbilas jadi mudah. Tapi bagaimana jika wastafelnya sejauh 1m atau lebih dari toilet. Ya, silahkan bayangkan sendiri.

Apartemen yang saya tempati selama ini tentu saja seperti itu. Ada yang wastafelnya dekat dan ada yg jauh. Tapi yang jelas semua ada wastafelnya. Masalahnya di apartemen Praha 40 euro ini tidak ada wastafel di dalam toiletnya. Berarti ini bakal jadi masalah besar. Paling gak ini jadi masalah untuk besok pagi karena sekarang saya masih nulis cerita dulu, lalu searching tempat wisata dan terus tidur. Belum ada panggilan ke toilet. Yang saya sungguh gak mengerti kenapa konsep toilet tanpa air pembilas ini kok diikuti orang di Indonesia. Hampir semua mal dan hotel di Jakarta toiletnya tanpa air pembilas.

Tapi bicara tentang toilet, saya kok menemukan toilet yang luar biasa di Wina. Namanya bar toilet. Interior dalamnya didesain bagaikan bar. Bahkan sampai ada pianonya segala. Pintu masuknya juga bukan seperti pintu masuk ke toilet. Kalau gak percaya coba lihat foto-foto di bawah. Eh ternyata toilet di terminal bus Praha gak kalah nyentrik. Dindingnya dihiasi foto-foto artis Marilyn Monroe seperti yang saya potret di bawah ini. Adapun toilet di Alexander Plaatz di Berlin menyediakan mesin penukar uang receh. Harga masuk toilet setengah euro. Jika kita tidak punya uang receh maka masukkan uang yang kita punya ke mesin tersebut, nanti dia akan menukar uang kita dengan recehan setengah euro. Yang keterlaluan adalah toilet di Karlovy Lazne Shopping Center di Praha. Di sana jelas-jelas ditempelkan pengumuman. Price 15 kron or 0,50 euro, sorry we don’t accept this coins, lalu di samping tulisan itu ada foto koin 20, 10, 5, 2 dan 1 cent euro. Benar saja, waktu saya sodorkan koin 20 cent dua dan 10 cent satu sehingga menjadi 50 cent atau 0,5 euro, wanita tua penunggu toilet tersebut menolaknya. Dia menunjuk pada gambar koin 50 cent euro. Duh toilet, aya-aya wae.

Artikel Terkait