31. Gagap Teknologi

Karena sudah niat backpackeran dari awal maka saya berusaha bawa barang seringkas mungkin. Untuk kamera cukup dari hape saja dan bawa kamera saku Nikon kecil sebagai cadangan. Tapi istri saya berpendapat lain. Menurut dia bawa juga kamera Canon yang besar dan berat itu. Katanya hasilnya lebih bagus, bisa zoom, bahkan lensanya bisa diganti dengan yang pendek dan yang panjang. Bahkan mau bawa tripodnya juga . Begitu juga mau bawa tongsis. Saya tidak memungkiri bahwa hasil fotonya pasti lebih bagus. Kamera canggih akan menghasilkan foto yang sangat bagus tentu saja, tapi ada syaratnya yakni di tangan orang yang canggih juga. Tapi di tangan orang yang gak ngerti kamera hasilnya pasti jelek. Dan saya sama sekali tidak tahu cara menggunakan kamera tersebut.

Saya sendiri tidak sependapat dengan istri. Saya sudah punya bayangan, mana sempat sambil jalan-jalan kita pasang tripod, atur fokus dan ngambil gambar. Dan ternyata yang saya bayangkan terjadi juga. Di hari pertama jalan-jalan kamera besar itu saya bawa dan memang tidak terpakai. Sangat repot. Lebih cepat pakai hape, tinggal angkat, touch layar dan jepret, langsung jadi. Hari kedua dan seterusnya kamera besar itu hanya ditinggal di kamar. Sekarang kamera itu malah jadi beban bawaan karena beratnya aja ada tiga kilogram lebih kali. Lebih ironis lagi saat akhirnya kamera saya keluarkan dari tasnya dan tas kamera tersebut malah dipakai buat nyimpan bekal nasi di kotak tupper ware saat jalan-jalan.

Tongsis nasibnya sama. Awalnya saya bawa juga, tapi ribet banget pas mau dipakai. Kadang murnya longgar sehingga posisi hape malah menggelantung. Pas mur dikencangkan malah hapenya menghadap ke langit. Akhirnya tongsispun gak kepake juga. Lebih mudah dan cepat minta tolong orang di sekitar untuk mengambil foto kami berdua.

Memori hape saya 16 GB. Setelah kepake oleh berbagai aplikasi, sisa memori hanya 2 GB. Sebelum berangkat ke Eropa saya pikir dengan 16 GB sudah bisa foya-foya, tapi karena hanya nyisa 2 GB, saya jadi khawatir juga. Akhirnya supaya tenteram saya beli lagi SD card 32 GB di Helsinki. Nah sekarang baru bisa foya-foya jepret gambar. Sampai saat ini sudah lebih dari 1.000 foto yang diambil. Sementara bangunan-bangunan kuno yang diambil sebagai objek foto hampir sama semua. Jadi kalau saya buka arsip foto saya gak bisa tahu lagi itu foto di Perancis, Spanyol, Spanyol, Finlandia, Hungaria, Austria atau Ceko. Pokoknya semua kelihatan seperti foto-foto bangunan di Eropa saja.

Kembali ke kamera, sekarang kamera Canon besar dan tongsis itu malah jadi beban saja saat pindah-pindah kota. Masih untung tripod tidak jadi dibawa. Coba kalau ikut dibawa.

Artikel Terkait