2. Visa Bulgaria

Judul ini tentu menimbulkan pertanyaan. Apa hubungannya visa Bulgaria dengan traveling Turki. Tapi bagi saya ini ada cerita tersendiri.

Saat backpacker Turki pertama tahun 2019 yang lalu saya sempat berkhayal mau ke Bulgaria. Bukankah Bulgaria berbatasan langsung dengan Turki sehingga relatif sangat mudah dijangkau.

Sayangnya seperti biasa setiap mengurus visa maka perut saya juga mules saat membaca syarat2 pengurusan visa Bulgaria. Singkat cerita saya tidak mengurusnya sehingga tdk punya visa Bulgaria sehingga tidak akan bisa main ke Sofia.

Sebenarnya sempat juga terlintas pikiran absurd saat itu. Nanti coba saja mampir ke konsulat Bulgaria di Istanbul lalu mengarang cerita di sana. Ceritakan saja saya sedang di Istanbul lalu tiba2 ingin ke Sofia. Soalnya sudah tanggung sekali untuk ke Sofia dari sini. Lalu ajukan permohonan bolehkah saya mendapatkan visa Bulgaria di sini? Lalu petugasnya melihat paspor saya dan bicara ke atasannya. Setelah bercakap2 sebentar lalu mereka mengangguk dan paspor sayapun dicap dengan visa Bulgaria. Begitulah mimpi indah saya yang absurd itu.

Jadi sayapun bertanya pada orang Turki panitia konferensi apakah mungkin saya ke konsulat Bulgaria dan mengajukan visa di sana? Kata dia saya harus punya permanen residen Turki kalau mau mengurus visa di konsulat Bulgaria di Istambul.

Sebagai second opinion sayapun lalu bertanya pada orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Turki. Katanya konsulat Bulgaria tidak bisa memproses visa saya karena harus diurus di kedubes Bulgaria di Jakarta sesuai asal paspor saya. Akhirnya mimpi indah saya tentang visa Bulgaria yang absurd itupun menguap begitu saja tanpa sempat dicoba dulu.

Sebenarnya Bulgaria sudah saya masukkan dalam itinerary backpacker Italy, Swiss dan Balkan. Saat itu saya punya visa Schengen yang bisa digunakan juga di negara-negara Balkan. Bulgaria saya masukkan bersama dengan Italy, Swiss, Slovenia, Kroasia, Serbia, Bosnia Herzegovina, Montenegro, Albania, Kosovo, Macedonia dan Rumania. Tapi karena keterbatasan waktu maka perjalanan saya terhenti sampai Kosovo saja. Macedonia, Bulgaria dan Rumania tidak sempat lagi dikunjungi.

Oleh karena itu saya berpikir untuk sekalian ke Bulgaria saat traveling Turki 2 ini. Sepulang dari traveling Amerika bulan Desember saya mulai membuka-buka web Kedubes Bulgaria.

Informasi pengurusan visa di website sangat minim sehingga saya merasa perlu datang ke kedubes untuk mendapatkan info lengkap. Di web dicantumkan bahwa kedatangan ke kedubes harus dengan perjanjian tapi tidak link yang bisa diklik untuk buat janji. Hanya ada nomor telepon dan email. Tapi lucunya telepon tidak diangkat dan email tidak dibalas. Lalu bagaimana caranya membuat janji.

Selain itu juga ada masalah lain yakni paspor saya sudah hampir habis masa berlakunya. Jadi saya perlu memperpanjang paspor dulu sebelum mengurus visa.

Pengurusan paspor baru membutuhkan waktu sekitar sepekan. Jadi barulah pada bulan Januari saya bisa datang langsung ke kedubes Bulgaria di daerah Menteng. Tapi benar-benar mengesalkan. Setelah sampai di sana satpam mengatakan saya tidak bisa datang tanpa perjanjian. Saya bilang telepon tidak diangkat dan email tidak dibalas, lalu bagaimana saya bisa membuat janji.

Satpamnya tidak bisa memberikan solusi selain hanya memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi. Dan itu adalah nomor di website yang tidak bisa dihubungi. Lalu di depan satpam nomor itu saya hubungi lagi dan seperti sudah bisa diduga tidak ada yang mengangkat sama sekali.

Saya coba berkali-kali di depan satpam dan tetap tidak diangkat. Lalu saya tanya lagi saya harus bagaimana. Satpam kembali menjawab bahwa dia tidak bisa memberikan solusi. Katanya bukan hanya saya, warga Bulgaria sendiri banyak yang marah-marah karena tidak bisa masuk ke kedubes mereka sendiri tanpa perjanjian.

Barulah 30 menit kemudian telpon ada yang mengangkat. Tapi harapan saya untuk bertemu langsung tetap tidak bisa. Sekarang visa Bulgaria diurus di kantor VFS Kuningan katanya. Saya sampaikan bahwa tidak ada info itu di website. Katanya aturan ini baru saja diberlakukan.

Jadilah saya berangkat ke kantor VFS tersebut. Biasanya kantor VFS juga pakai janji. Tapi mungkin karena pemohon visa Bulgaria tidak banyak maka saya bisa langsung diterima.

Waktu untuk pengurusan visa Bulgaria adalah sekitar 2-3 pekan. Tapi itu juga tidak ada jaminan karena sepenuhnya wewenang kedubes. Dan sama seperti semua pengurusan visa di kedubes mana saja maka kita tidak dapat menanyakan progresnya sudah sampai mana. Pemohon hanya bisa pasrah menunggu sampai proses selesai.

Masalahnya saya akan ke Singapore, Malaysia dan Thailand bulan Januari ini juga. Bagaimana kalau visa belum selesai sedangkan paspor masih di kedubes Bulgaria. Tentu saya tidak bisa berangkat padahal jadual sudah fixed dan tiket sudah issued.

Sepulang dari Singapore, Malaysia dan Thailand tetap tidak ada waktu juga mengurus visa Bulgaria. Masalahnya keberangkatan ke Turki dijadualkan pertengahan Februari. Tetap saja waktunya terlalu mepet.

Ternyata keberangkatan ke Turki ditunda jadi Maret. Keputusan penundaan ini ditetapkan pertengahan Februari. Akhirnya tetap saja waktunya tidak cukup untuk mengurus visa Bulgaria. Dengan demikian ini menjadi sebuah kisah sedih visa Bulgaria saya. Akhirnya saya tidak bisa ke Sofia ibu kota Bulgaria bersamaan dengan traveling Turki 2 ini.

Bersambung

Bandara Dubai

Meeting Point Bandara

Artikel Terkait