15. Pelan2 saya mulai mengerti aturan main naik shinkansen. Ada gerbong yg reserved dan non reserved. Biasanya gerbong 1 sampai 5 diperuntukkan bagi penumpang non reserved. Tapi ternyata ada juga yg semua rangkaian gerbongnya adalah non reserved.
Saat pertama naik shinkansen dari tokyo ke sapporo 3 hari yg lalu, saya tdk mengerti dg ketentuan ini. Waktu baru naik saya memang tdk langsung duduk. Saya ragu utk duduk krn gerbong yg saya masuki seperti kelas bisnis. Seatnya diatur dua dua dan mewah seperti kelas bisnis di pesawat. Padahal jr pass saya hanya yg kelas ekonomi.
Saya bemaksud bertanya pada kondektur namun sampai kereta berjalan tdk ada kondektur atau petugas sama sekali. Kebetulan ada penumpang juga yg baru naik sehingga saya tanya ke dia, apakah ini kelas bisnis dan di mana saya bisa duduk. Dia bilang ini memang kelas bisnis tapi utk duduk saya dia juga tdk tahu krn dia sendiri reserved dan sudah punya nomor tempat duduk. Tapi dia menyarankan agar saya duduk saja dulu di mana saja dan nanti tanya ke kondektur.
Sayapun ikut dia ke gerbong ekonomi dan duduk di seat yg kosong. Saya perlu berhati2 masalah seat ini krn pengalaman saat backpacker eropa dulu dari rotterdam ke amsterdam. Saya langung asal naik saja dan langsung duduk di gerbong pertama yg saya naiki tsb. Barulah lama kemudian saat pemeriksaan tiket saya tahu bahwa saya duduk di gerbong kelas 1 padahal tiket saya kelas 2. Ternyata memang ada tulisan kelas 1 di gerbong ini saat kondekturnya menunjuk ke tulisan tsb. Saya mhn maaf bahwa saya tidak tahu. Sebenarnya alasan ini lemah krn jelas2 ada tulisan kelas 1. Tapi sungguh saya tidak memperhatikan. Mungkin kondekturnya paham saya orang baru, jadi tdk ada sanksi apa2. Cukup pindah gerbong saja. Padahal itu sdh hampir setengah jalan saya duduk di gerbong kelas 1.
Saya lalu duduk di salah satu seat kosong gerbong kelas ekonomi shinkansen tsb. Saat kondektur datang utk pemeriksaan tiket maka saya duluan yg tanya di mana bisa duduk seraya menunjukkan jr pass saya. Dan benar saja, dia mengarahkan saya ke seat yg lain seraya mencatat di bukunya nomor seat saya.
Saat balik dari sapporo menuju nagoya maka saya melakukan hal yg sama. Setelah pindah ke shinkansen di stasiun hakodate maka sayapun duduk di salah satu seat kosong yg ada sambil menunggu kondektur. Saat kondektur datang baru ketahuan kasusnya beda lagi. Ternyata shinkansen hakodate-tokyo ini full reserved semua. Tidak ada gerbong non reserved sama sekali. Karena utk ke nagoya saya harus ganti shinkansen di tokyo maka dia bilang utk kali ini dimaafkan. Tapi nanti utk tokyo-nagoya saya harus reserved dulu di kantor jr. Saya mengucapkan terima kasih dan bilang ok. Lalu dia mengantarkan saya ke gerbong lain dan menunjukkan seat yg bisa saya duduki sambil mencatat nomor tsb di buku catatannya.
Saat sampai di tokyo dan pindah shinkansen ke nagoya, saya tdk jadi melapor ke kantor jr. Rangkaian shinkansen tokyo-nagoya ternyata menyediakan gerbong 1 sampai 5 sebagai gerbong non reserved. Jadi saya cukup masuk saja dan cari seat kosong sendiri.
Bagi grup backpacker jepang 1 dan 2, naik shinkansen adalah isu nasional. Masa sdh jauh2 ke jepang kok tidak merasakan naik shinkansen. Namun naik shinkansen tdk termasuk dalam itinerary. Saya hanya mencadangkan hari kelima sebagai hari bebas yg bisa dipakai utk apa saja termasuk utk naik shinkansen. Jadilah mereka pada hari kelima itu pada naik shinkansen.
Dulu saat pertama ke jepang 20 tahun yg lalu saya juga terobsesi merasakan naik shinkansen krn atributnya sebagai kereta super cepat tsb. Jadilah waktu itu saya sengaja ke yokohama hanya utk merasakan sensasi tsb. Tapi setelah naik tdk terasa sensasi apa2. Walau katanya cepat tapi saat di atas kereta rasanya sama saja. Saya lalu berpikir mungkin krn jaraknya dekat maka kecepatannya belum maksimal.
Perjalanan menuju sapporo melalui jalur shinkansen tokyo-hakodate selama 4 jam tentu saja adalah perjalanan yg panjang. Harusnya shinkansen sudah memakai kecepatan tertingginya di sini. Tapi itulah, dari dalam gerbong kok rasanya sama saja. Apalagi tdk ada display di dinding yg menunjukkan berapa kecepatan skrg.
